Halaman

Rabu, 22 Maret 2017

Sudah Penuh

Seorang GURU BESAR di depan audiens nya memulai materi kuliah dengan menaruh topless yang bening & besar di atas meja..
* Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi..

Beliau bertanya : "Sudah penuh ?"

* Audiens menjawab : "Sudah penuh"..

* Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dalam topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi.

Beliau bertanya : "Sudah penuh ?"

* Audiens menjawab : "Sdh penuh"..

* Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dalam topless yang sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tidak bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lagi ke dalamnya.
* Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dengan bola, kelereng & pasir itu.

Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa :

"Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti topless. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya :

- Bola tenis adalah hal2 besar dalam hidup kita, yakni tanggung jawab terhadap ALLAH, orang tua, istri/suami, anak2, serta makan, tempat tinggal & kesehatan.

- Kelereng adalah hal2 yang penting, seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

- Pasir adalah yang lain2 dalam hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, IG, LINE, PATH, IMO, nonton film, model baju, model kendaraan dll..

Jika kita isi hidup kita dengan mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng & bola tennis tidak akan bisa masuk.. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dengan rekreasi dan hobby, sementara ALLAH dan keluarga terabaikan..

- Jika kita isi dengan mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dari hal2 yang besar dan penting hingga hal2 yang menjadi pelengkap.

Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas & bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tidak lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".

* Lalu sang guru bertanya :

"Adakah di antara kalian yang mau bertanya ?"

Semua audiens terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dalam pelajaran tadi.

* Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya : "Apa arti secangkir air kopi yang di tuangkan tadi .....?"

* Sang GURU BESAR menjawab sebagai penutup : "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jangan lupa masih bisa di sempurnakan dengan bersilaturahim sambil "minum kopi" ..... dengan tetangga, teman, sahabat yang hebat. Jangan lupa sahabat lama..

Saling memberi salam, bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan ..... Betapa indahnya hidup ini !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar