Halaman

Minggu, 01 November 2015

Kisah Nyata Haru Pengemis Yang Hafal Qur'an

Kisah ini diangkat dari sebuah kisah nyata, dimana saya diminta untuk tidak menyebutkan nama, tempat asal yang asli. Jadi semua nama dan tempat atau lokasi yang diceritakan dalam kisah nyata ini adalah samaran. Siapkan diri anda untuk membaca kisah nyata haru yang sangat inspiratif ini. Semoga anda tersentuh.

Cerita ini bermula saat ketika seorang abang ingin mencari adik kadungnya, yang telah hilang cukup lama, tapi dari ibu yang berbeda. Sepeninggalan ayahnya yang telah meninggal dunia 2 tahun silam. Seluruh keluarga berpencar, ayahnya memiliki 2 orang istri. Sang abang lahir dari istri pertama, ketika istri pertamanya telah meninggal, sang ayahpun kembali menikah lagi dan dikaruniai seorang anak perempuan. Karena ibu kandungnya telah lebih dahulu meninggal, maka sang abangpun beserta seorang adik laki lakinya tinggal dengan ibu tirinya.

Sebelumnya sang abang hanya memiliki satu orang adik laki laki. Dan setelah ayahnya menikah lagi, ia pun memiliki adik perempuan dari ibu tirinya tersebut. Saat sang adik perempuannya telah berusia kurang lebih 2 tahun. Ayahnya pun meninggal dunia, ketika itu ibu tirinya langsung pergi meninggalkan sang abang dan adik laki lakinya. Ibu tiri itu pun pergi entah kemana dan membawa sejumlah harta peninggalan almarhum ayahnya beserta sang adik perempuannya. Menurut sumber yang kami terima, sang abang yang sulung ini sangat mencintai adik perempuannya tersebut. Karena itu adalah satu satunya adik perempuan yang dimilikinya. Masih teringat dan terniang canda lucu, tangis tawanya saat mereka sering bermain bersama diusia lucunya yang masih 2 tahun.

Setelah pergi jauh tanpa jejak dan hilang kontak. Selama itu pula sang abang pun terus mencari dimana keberadaan adik perempuannya. Bahkan sang abang pun telah mencari hingga kekampung asal ibu tirinya tersebut dan tidak ada tanda tanda bahwa adiknya ada disana. Sebenarnya sang abangpun ingin bertemu adiknya hanya ingin mengobati rasa rindunya yang tak terbendung. Ingin kembali bisa bersama, bermain dan bercanda. Tapi itu semuanya telah hilang, saat ibu tirinya itu membawa pergi sang adik yang entah kemana keberadaannya.

Hari berganti, bulan dan tahun pun bertukar. Sampai berita yang cukup buruk ke telinga sang abang yang telah berpisah kurang lebih 4 atau 5 tahun dari adik perempuannya tersebut. Kabar itu adalah " Bahwa ibu tirinya telah lama meninggal dan adik perempuannya diasuh oleh orang lain yang tidak ada hubungan saudara dengan mereka". Dan yang lebih parah dari itu, ternyata adik perempuannya telah dijadikan sebagai pengemis jalanan yang dipaksa untuk mencari dan menghasilkan uang disalah satu kota di wilayah sumatra. Saat berita itu sampai kepada sang abang, seketika itu pula sang abang pun mencari tempat dan lokasi dimana adik perempuannya dijadikan pengemis tersebut.

Akhirnya setelah mencari kurang lebih 3 bulan, sang abang pun mendapati tempat dan lokasi pengemisan adiknya. Dengan hati senang dan berlinang air mata, sang abang pun menghampiri adik perempuannya itu yang sedang memegang mangkok dan berkata " Bapak ! tolong bantu sedekahnya untuk anak miskin pak " Sang abang pun berteriak lalu memeluk adiknya sambil menangis. Ternyata, Pengemisan adiknya tersebut telah terorganisir dan ada yang memantaunya. Ketika melihat anak perempuan itu dipeluk oleh seorang laki laki, sontak para preman yang mengawasi dilokasi itu pun mengambil alih adik perempuannya dan tanpa perlawanan sang preman pun kembali berhasil menculik gadis malang tersebut.

Sang abang pun tidak tinggal diam, seluruh upaya ia lakukan agar adiknya bisa kembali kepadanya. Telah menghubungi pihak yang berwajib dan meminta bantuan dengan rekan rekan yang lain juga. Tempat persembunyian preman itu pun akhirnya diketemukan dengan proses yang sangat tidak baik dan perlawanan yang mengerikan, akhirnya sang adik perempuannya itu pun berhasil di selamatkan dan kembali kepangkuan sang abang. Singkat cerita sang adik pun dibawa kembali kedaerah tempat abangnya tinggal, mula mula sang adik tidak mengenali kalau itu benar benar abangnya. Tapi ketika telah ditunjukkan beberapa foto foto kenangan mereka saat masih kecil sang adik yang baru berusia 7 tahun itu pun mengerti dan menerima kalau itu adalah benar benar abangnya.

Waktu pun tak terasa berganti, sang adikpun tumbuh dewasa dalam pengasuhan sang abang yang juga telah berkeluarga dan memiliki anak. Sang adik perempuannya itu sering sekali mengeluh kesakitan, karena disejumlah tubuhnya terdapat bekas bekas penyiksaan dan pukulan. Dengan sabar sang abang pun mengobati dan mengurusi adik perempuannya itu hingga kini telah menjadi anak permpuan yang normal dan bermental baik. Layaknya seperti gadis peremuan kecil yang diurusi dan terawat oleh ibu kandungnya. Sang adik itu pun pernah mengatakan kepada abannya, kalau ia ingin sekali bisa mengaji dan membaca Kitab Suci Al - Qur'an. Alasannya adalah dulu ditempat penyekapan itu kebetulah dekat dengan masjid, jadi saat mereka makan, disiksa dan diancam, sang adikpun tanpa sengaja sering mendengarkan lantunan ayat ayat suci al qur'an yang terdengar dari masjid itu setiap sore harinya.

Sang abang pun dengan besar hati memasukkan adiknya itu ke pesantren yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Mulai dari jejang  SD adiknya itu telah belajar al - qur'an di pesantren hingga kini di 2015 ini sang adik pun telah berusia 15 tahun atau setara dengan kelas 3 SMP. Siapa yang menyangka, dari kecintaanya dan kegemarannya membaca al - qur'an telah membuatnya hafal al - qur'an. Ternyata sang adik perempuannya ini memang benar benar cerdas, itu terbukti saat ia tidak memberitahu sang abangya bahwa ia mulai menghafal al-qur'an. Bahkan saat abangnya menjenguk pun ke pesantren ia terus menutup nutupi bahwa ia sedang menghafal al-qur'an.

Tibalah satu waktu, sang adik pun mendapatkan anugrah dan penghargaan dari pihak pesantren untuk kategori wanita penghafal al-qur'an termuda dipesantren tersebut. Sang abang pun dipanggil sebagai wali yang harus menerima penghargaan itu, " tak tanggung tanggung, sang abang pun tak malu menagis sejadi jadinya. Ia seolah menerima kado atau kejutan yang tak ternilai dari adik perempuannya itu." Saat ditanya, kenapa tidak memberi tahu kepada sang abang kalau ia menghafal al-qur'an ? ia pun menjawab. Ini sengaja ia lakukan sebagai bentuk terima kasihnya kepada abangnya yang telah merawat dan mengurusinya selama ini. Bahkan anak cerdas itu pun berkata " Abang, saya belum punya uang buat ganti uang uang abang yang telah habis karena mengurusi saya, hanya ini yang bisa saya berikan buat abang. Semoga ALLAH SWT memberikan pahalaNya untuk abang, karena aku sangat sayang abang".

Sebagai penulis sebenarnya, saya hampir tidak sanggup menahan rasa sedihnya untuk menuliskan seluruh cerita ini dengan rinci. Inilah yang sanggup saya gambarkan untuk para pembaca sekalian. Semoga ada hikmah besar dan motivasi yang sangat luar biasa yang kita dapatkan setelah membaca cerita hebat ini. Kini sang adik perempuan itu pun telah masuk nominasi pengiriman santri luar biasa untuk melanjutkan studi ke kairo mesir dari pesantren tersebut. Subhanallah, sungguh Luar Biasa !

Dapatkan Juga Cerita Nyata Haru Berikutnya di www.motivatorindonesia.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar