Halaman

Selasa, 20 Oktober 2015

Nikmatnya Sekeluarga Berkumpul di Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya Allah mengangkat anak-anak orang mukmin pada derajat (orang tuanya), walaupun amalnya lebih rendah.''
Kemudian beliau membaca ayat, ''Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan. Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.'' Alquran surat Ath-Thur ayat 21.

Musthafa Abul Muathi dalam bukunya berjudul Ingin Anak Anda Rajin Shalat terbitan Aqwam Jembatan Ilmu, menerangkan, Allah SWT Yang Mahatinggi, mengumpulkan keluarga yang beriman dan menjaga shalat di surga. Bahkan, Allah SWT mengangkat derajat anak-anak mereka ke derajat yang tinggi.

Musthafa mengajak para orang tua Mukmin mengubah rumah mereka menjadi rumah yang penghuninya hidup di bawah naungan ketataan dan bersujud kepada Allah SWT. Hingga menjadi rumah Muslim yang semua penghuninya masuk surga dan saling bertemu antara satu dan lainnya.

Musthafa Abul Muathi kemudian mengungkapkan kisah Imam Ibnul Jauzi di dalam kitabnya yang berjudul Shifatush-Shafwah bahwa Amir bin Aslam Al-bahili menceritakan dari ayahnya.

Di suatu desa, ada seorang wanita yang dipanggil dengan nama Hunaidah. Dia selalu bangun dari tidur malamnya, jika malam telah berlalu setengahnya. Dia juga membangunkan suami, anak-anak dan pembantunya. Ia berkata kepada mereka, ''Bangunlah! Berwudlu dan shalatlah kalian. Suatu saat nanti, kalian akan bergebira dengan ucapanku ini.''

Perbuatan tersebut merupakan kebiasaan mereka pada setiap malam. Wanita tersebut membangunkan mereka lalu semuanya berwudlu dan shalat pada separuh malam terakhir hingga ibu yang shalihah dan beriman itu meninggal.

Suatu ketika, suaminya bermimpi dan melihatnya di surga. Kemudian dikatakan kepadanya, ''Jika kamu ingin menjadi suaminya di sana (di surga), gantilah perannya terhadap anak-anakmu dan anak-anaknya seperti yang dikerjakannya. Yakni bangun setiap malam untuk shalat pada setengah malam terakhir.'' Sanga suami itu pun lantas melakukan apa yang dahulu dilakukan istrinya hingga ia meninggal.

Pada lain waktu, anak sulungnya bermimpi melihat ayah dan ibunya di surga. Dikatakan kepadanya, ''Jika kamu ingin bersanding dengan kedua orang tuamu di surga dalam derajat mereka berdua, gantikanlah peran mereka berdua bagi saudara-saudaramu. Yakni, bangun pada separuh malam terakhir untuk shalat.''

Amalan itu pun senantiasa menjadi kebiasaan mereka hingga meninggal. Mereka berdoa, agar menjadi orang-orang yang menegakkan shalat. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan keluarga kami di derajat tertinggi di surga yang penuh kenikmatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar