Islam merupakan salah satu agama paling besar dengan penganut terbanyak
di dunia. Dalam sejarah perkembangannya islam telah banyak melahirkan
ilmuan dan para ahli di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bahkan tak
sedikit beberapa penemuan yang dilakukan oleh para ilmuan islam ini
telah menjadi sebuah kebutuhan seluruh umat manusia di jaman sekarang.
Beberapa penemuan seperti alat operasi hingga ilmu aljabar nyatanya
telah menjadi hal biasa dan dibutuhkan oleh semua orang sekarang ini.
Namun ironisnya nama penemu dan pengembang dari semua penemuan tersebut
tidak banyak diketahui. Orang-orang lebih mengetahui ilmuan-ilmuan yang
berasal dari Eropa ketimbang dari kalangan muslim yang ada di timur
tengah.
Nah, sebagai pengingat dan penyemangat betapa bangganya kita sebagai
umat islam, berikut adalah beberapa peninggalan atau penemuan umat islam
yang telah merubah kehidupan dunia. Mulai dari kopi hingga musik yang
sudah menjadi kebutuhan semua orang, penemuan-penemuan yang ditemukan
ilmuan muslim ini begitu berharga.
Kamera - Oleh Ibnu al-Haytham
>
Sangat sulit membayangkan bagaimana jadinya dunia tanpa adanya kamera.
Apalagi bagi orang yang narsis seperti Anda! Perusahaan besar seperti
Instagram dan Canon merupakan perusahaan yang tumbuh dan berkembang,
menggunakan sebuah ide, menangkap cahaya dari obyek kemudian menciptakan
gambar kemudian mencetaknya ataupun menguploadnya untuk disebarkan ke
seluruh dunia.
Hal ini mungkin akan sulit dilakukan jika tidak dirintis pertama kali
oleh seorang ilmuwan Muslim bernama Ibnu al-Haytham, yang pertama kali
mengembangkan ilmu optik dan menjelaskan bagaimana kamera pertama
bekerja.
Dia tinggal di Kairo pada awal tahun 1000an, dan merupakan ilmuwan yang
sangat fenomenal sepanjang masa. Ketika dijadikan sebagai tahanan rumah
oleh pemimpin dinasti Syiah Fatimiyyah saat itu, al-Hakim, dia
mempelajari bagaimana cahaya bekerja.
Fokus penelitiannya adalah bagaimana kamera lubang jarum (pinhole
camera) bekerja. Ibnu al-Haytham merupakan ilmuwan pertama yang
menemukan bahwasanya ketika lubang kecil ditempatkan pada bagian kotak
kedap cahaya, maka cahaya dari luar akan terproyeksi ke dalam kotak
melalui lubang tersebut.
Dia menyimpulkan bahwa semakin kecil lubang tersebut, maka semakin tajam
kualitas gambar yang didapatkan. Hal ini mendorongnya untuk membuat
kamera yang secara menakjubkan bisa menangkap gambar dengan tajam dan
akurat.
Ibnu al-Haytham menemukan kamera dan bagaimana memproyeksikan dan
menangkap gambar. Penemuan ini menginspirasi pengembangan kamera di abad
modern dengan menggunakan konsep yang ditemukan oleh Ibnu al-Haytham.
Terima kasih padanya karena atas jasanya kita bisa mengabadikan
momen-momen yang berharga bersama keluarga dan sahabat yang kita
sayangi.
Marching Band Militer
Kita pasti sudah tidak asing dengan marching band. Terdiri atas beberapa
pemain alat musik, marching band ini terkadang masuk ke lapangan saat
ada pertandingan olahraga untuk menghibur penonton dan menyemangati para
pemain. Marching band yang ada saat ini terinspirasi dari marching band
yang dibentuk selama masa peperangan di Eropa untuk menyemangati para
tentara yang terjun dalam peperangan melawan musuh.
Tradisi marching band untuk menyemangati para tentara ini semula berasal
dari kelompok mehter yang ada pada masa dinasti Utsmaniyyah pada tahun
1300an. Kelompok mehter – marching band Utsmani – ini merupakan salah
satu faktor yang menjadikan tentara Utsmani menjadi tentara yang paling
kuat dan ditakuti di dunia saat itu.
Kelompok mehter merupakan bagian dari prajurit elit Yanissary, elit yang
paling ditakuti oleh Eropa. Tugas mereka adalah memainkan musik dengan
keras untuk membuat gentar pihak musuh dan menyemangati sekutu. Dengan
menggunakan drum yang sangat besar dan simbal yang berdenting keras,
menyebabkan suaranya terdengar hingga bermil-mil jauhnya. Selama
penaklukan yang dilakukan Utsmani terhadap daerah Balkan pada abad ke 14
dan 16, mehter ini disertakan dalam tentara Utsmani yang sangat
menakutkan bagi aliansi Eropa saat itu.
Dengan cepat, Kristen Eropa mengadopsi metode ini untuk menggetarkan
pihak musuh. Dalam sebuah cerita dikisahkan bahwasanya setelah upaya
penaklukan yang dilakukan pasukan Utsmani terhadap kota Wina pada tahun
1963 gagal dilakukan. Pasukan Utsmani yang mundur, meninggalkan banyak
instrumen musik yang kemudian nantinya dikumpulkan, dipelajari dan
digunakan oleh pihak Austria. Kemudian terjadilah perubahan
besar-besaran, dimana seluruh tentara Eropa menggunakan marching band
ini di saat melakukan peperangan.
Pemberian Ijazah di Universitas
Universitas yang pertama kali dibangun ada di dunia Islam. Pada masa
awal sejarah Islam, masjid juga difungsikan sebagai tempat untuk
mengenyam pendidikan dan ilmu pengetahuan. Orang yang menjadi imam di
masjid juga akan menjadi pengajar bagi murid-murid yang ingin belajar
Qur’an, fikih dan hadits. Setelah dunia Islam terus berkembang luas
wilayahnya, dibuatlah institusi formal yang dikenal dengan nama madrasah
– tempat belajar bagi para murid.
Universitas formal pertama yang dibangun di dunia adalah al-Qarawiyyin,
di kota Fez, Maroko pada oleh seorang saudagar kaya Fatima al-Fihri pada
tahun 859. Menurut UNESCO dan Guiness World Records, universitas ini
merupakan universitas tertua dan merupakan institusi pendidikan pertama
yang memberikan gelar (ijazah) kepada mahasiswanya di dunia.
Universitasnya banyak menarik ulama terkenal yang ada di Afrika Utara
dan juga murid-murid cerdas yang ada di sana. Di al-Qarawiyyin, para
murid diajar oleh guru-guru selama beberapa tahun. Mereka diajarkan ilmu
pengetahuan dan ilmu agama.
Pada akhir program, jika sang guru merasa muridnya lulus, mereka akan
memberikannya sebuah sertifikat yang dikenal dengan nama “ijazah”, yang
mengindikasikan bahwasanya para murid telah memahami materi yang
diberikan dan terkualifikasi untuk mengajarkannya kepada orang lain.
Institusi pendidikan yang memberikan ijazah ini kemudian menyebar cepat
ke seluruh dunia Islam. Universitas al-Azhar yang berdiri pada tahun 970
di Kairo dan pada tahun 1000an dinasti Seljuk kemudian membangun banyak
madrasah lainnya di Timur Tengah.
Konsep dari institusi yang memberikan sertifikat kelulusan (degree)
kemudian menyebar ke Eropa lewat muslim Andalusia di Spanyol, dimana
bangsa Eropa banyak belajar di sana. Universitas Bologna di Italia dan
Universitas Oxford di Inggris yang dibangun pada abad ke 11 dan 12
kemudian melanjutkan tradisi Muslim dalam memberikan ijazah kepada
mahasiswa yang telah lulus kuliah dan menggunakannya untuk menilai
kualifikasi seseorang dalam bidang tertentu.
Aljabar
Anak-anak sekolah yang mendapatkan pelajaran Matematika saat ini mungkin
banyak yang tak mengapresiasi pentingnya ilmu aljabar. Aljabar
merupakan salah kontribusi paling penting yang diberikan masa
kegemilangan peradaban Islam kepada dunia modern. Aljabar pertama kali
ditemukan dan dikembangkan oleh ilmuwan dan matematikawan hebat, bernama
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, yang hidup pada tahun 780-850 di
Persia dan Iraq.
Dalam bukunya yang monumental, Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr
wa-l-muqābala (Indonesia: Buku Ringkas Perhitungan Aljabar dan
Keseimbangan), dia menyatakan ada empat prinsip dasar dalam persamaan
aljabar. Dalam judul bukunya sendiri terdapat kata “al-jabr” yang dalam
bahasa Arab artinya “penyelesaian”, dan dari kata tersebut kata algebra
dalam bahas Inggris (dan aljabar dalam bahasa Indonesia, ed) berasal.
Dalam bukunya, al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana menggunakan persamaan
aljabar dengan variabel yang tidak diketahui untuk menyelesaikan
problem di dunia nyata seperti perhitungan zakat dan pembagian waris.
Aspek unik dari alasannya dalam mengembangkan aljabar adalah
keinginannya untuk membuat perhitungan-perhitungan dalam hukum Islam
menjadi lebih mudah dilakukan di masa dimana belum ditemukan kalkulator
dan komputer seperti kita saat ini.
Kitab al-Khawarizmi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh
Gerald de Cramona. Di Eropa, dia dikenal dengan nama Algoritmi. Kata
algoritma (english: algorithm) dalam dunia komputer juga berasal dari
nama dan hasil karyanya. Tanpa jerih payahnya dalam mengembangkan
aljabar, pengaplikasian matematika di keilmuan modern, seperti teknik
akan sulit untuk dilakukan. Hasil karyanya digunakan sebagai rujukan di
universitas-universitas Eropa selama ratusan tahun setelah kematiannya.
Kopi
Ada sekitar 1,6 milyar cangkir kopi yang diminum tiap harinya di seluruh
belahan bumi. Milyaran orang menjadikan aktivitas minum kopi menjadi
rutinitas harian mereka. Dan hanya sedikit yang tahu bahwasanya minuman
yang sudah menyebar ke seluruh dunia merupakan hasil penemuan umat
Muslim.
Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1400an kopi menjadi minuman yang
populer di kalangan Muslim Yaman. Cerita ini bermula dari adanya
seorang gembala (ada yang mengatakan berasal dari Yaman, ada juga yang
mengatakan ini berasal dar Ethiopia) melihat kambing-kambingnya menjadi
lebih berenergi dan banyak bergerak sesudah memakan biji-bijian dari
suatu pohon.
Kemudian dia memberanikan diri untuk mengkonsumsi biji-bijian itu, dan
kemudian dia merasakan tambahan energi yang luar biasa. Seiring
berjalannya waktu, tradisi memanggang biji kopi dan mencampurnya dengan
air untuk menjadikannya minuman berenergi terus berkembang, dan dari
sanalah minuman kopi tercipta.
Entah cerita mengenai gembala tersebut benar atau tidak, kopi memang
pertama kali ditemukan di dataran Yaman dan kemudian dibawa menuju
khilafah Ustmaniyyah, pusat pemerintahan Islam di abad ke-15.
Tempat-tempat yang menjual minuman ini kemudian menyebar di kotab-kota
besar dunia Islam: Kairo, Istanbul, Damaskus dan Baghdad.
Dari dunia Islam, kopi mulai masuk ke Eropa melalui saudagar-saudagar
dari Venisia. Walaupun oleh otoritas Katolik, kopi saat itu dicap
sebagai “Muslim drink” atau minumannya orang Islam, kopi malah menjadi
bagian dari kebudayaan Eropa hingga saat ini.
Cafe yang menyediakan kopi pada tahun 1600an merupakan tempat dimana
para filosof bertemu dan mendiskusikan isu-isu seperti isu hak asasi
manusia, peran pemerintah dan demokrasi. Diskusi-diskusi bersama kopi
ini kemudian yang melahirkan pergerakan “pencerahan” di bumi Eropa, satu
pergerakan intelektual paling menyejarah di abad modern.
Dari gembala Yaman/Ethiopia hingga melahirkan gagasan politik baru di
Eropa, hingga dikonsumsi lebih dari 1 milyar cangkir per harinya, kopi
merupakan penemuan Muslim yang paling penting dalam sejarah peradaban
manusia.
Sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar