AL AQSA, atau disebut juga Bait Al Muqaddas atau Al Quds artinya
rumah suci. Sedangkan pengertian Masjid Al Aqsa adalah masjid terjauh
yang oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai mesjid berkubah biru. Masjid
ini menjadi salah satu target utama untuk dihancurkan oleh bangsa
Israel.
Masjid ini berada di Kota Yerusalem Timur, yang dikenal dengan nama
wilayah Al Haram Asy Syarif bagi umat islam. Sedangkan umat nasrani dan
yahudi mengenalnya sebagai Har Ha Bayit (bukit bait Allah atau temple
mount/kuil bukit). Masjid ini memiliki ukuran seperenam dari seluruh
area Al Haram Asy Asyarif di dalam tembok Kota Lama Yerusalem.
Awalnya Al Aqsa merupakan rumah ibadah kecil yang didirikan oleh
Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian diperbaiki dan dibangun kembali
menjadi permanen seperti sekarang oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik pada
tahun 621 Masehi atau 66 Hijriah dan selesai pada tahun 73 Hijriah atau
pada tahun 628 Masehi. Kemudian diselesaikan oleh putranya Al Walid dan
selesai pada tahun 702 Masehi.
Tahun 1099 ketika tentara Salib menaklukkan Yerusalem, masjid ini
dijadikan sebagai istana dan gereja. Namun fungsinya sebagai masjid
kembali seperti semula setelah Shalahuddin merebut kembali kota
tersebut. Selanjutnya masjid ini direnovasi oleh para penguasa muslim
seperti Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam dan
Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan
Israel, tetapi masjid ini berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam
pimpinan orang Palestina.
Pada tanggal 21 Agustus 1969, seorang lelaki berkebangsaan
Australia, Dennis Michael Rohan, membakar Masjid Al-Aqsa. Api yang
disulut Rohan membakar seluruh tembok masjid dan mimbar besar (mimbar
Shalahuddin). Mimbar tersebut kemudian digantikan dengan mimbar baru
yang dikerjakan di Yordania pada masa Dinasti Bani Hasyim, penguasa
Kerajaan Yordania. Si Jago merah itu berkobar dengan dasayatnya,
seolah-olah seluruh Masjid Al-Aqsa akan musnah saat itu. Saking besarnya
tidak ada dari pihak pemadam kebakaran yang mau mendekat.
Namun, Allah SWT telah menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan melindunginya, sehingga tanpa adanya mereka, api bisa dipadamkan.
Setelah itu orang-orang Yahudi pura-pura mengadili Rohan. Lucunya,
Rohan mengklaim bahwa ia diutus oleh Allah untuk melakukan pembakaran
itu, sesuai dengan berita dari Kitab Zakaria. Kemudian yang menyedihkan,
Yahudi membebaskan Rohan dengan mengatakan bahwa ia ‘gila’. Atas
alasan itu Rohan tidak bisa dituntut atas perbutannya.
Karena insiden itu negara-negara Islam di seluruh dunia kemudian
bangkit mempertahankan tempat suci itu dengan membentuk Organisasi
Konferensi Islam(OIC) dan mengecam perbuatan keji terhadap Al-Aqsa.
Tragedi tersebut merupakan catatan sejarah yang paling menyedihkan
dalam sejarah umat Islam. Masjid Al-Aqsa yang begitu suci itu dihina
sedemikian rupa. Begitulah nasib tanah suci umat Islam yang ketiga,
setelah dihuni oleh rejim Zionis.
Tidak sampai di situ saja. Israel terus berusaha menghancurkan Al
Aqsa dengan berbagai cara, seperti dengan dalih ingin mencari dinding
sejarah yang tertimbun di bawah tanah, mereka melakukan penggalian di
selatan kompleks Masjid Al Aqsa. Terkait hal ini anggota parlemen
Palestina mengingatkan bahwa penggalian itu bagian dari proyek Zionis
yang ingin mengubah identitas Arab Yerusalem, mengusir penduduk asli dan
menjadi sebuah Kota Yahudi.
Israel juga membangun Taman Talmud dan Al Kitab sebagai upaya untuk
mengelabui umat islam. Taman-taman tersebut diperluas hingga ke bagian
timur-selatan perbatasan Masjid Al Aqsa di sepanjang Kota Silwan dan
lembah Sawwanah. Di bagian utara antara Bab Al A’moud dan Bab Al Sahera.
Mereka juga membangun jalan-jalan dan trotoar yang menghubungkan ke
Taman Al Kitab tersebut. Proyek tersebut dimobilisasi oleh sejumlah
besar tenaga kerja ahli yang menggunakan teknologi tinggi untuk tujuan
Yahudi-Israel dari berbagai sumber.
Al-Aqsa, tak pelak, merupakan salah satu tanda dari tegaknya Islam di muka bumi ini. [riska fajrul ummi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar