Halaman

Minggu, 14 Juni 2015

Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Inilah Yang Akan Menghadirkan Kenangan Indah Kampung Halamanmu




[ISIGOOD.COM] Tidak terasa dalam hitungan beberapa hari lagi kita akan bertemu kembali dengan bulan ramadhan. Apa yang terbesit dalam pikiranmu ketika mendengar bulan Ramadhan segera tiba, bersiap menyambut bulan puasa? rindu kampung halaman? atau segera memesan tiket mudik? hampir semua orang akan memiliki pikiran tersebut.
Ya, Semua orang pasti akan terbesit kampung halaman ketika mendengar bulan Ramadhan segera tiba. Memori masa muda kembali hadir mengingatkan berbagai tradisi dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Terutama bagi kamu yang saat ini harus kita tinggal di perantauan untuk menuntut ilmu maupun bekerja, kenangan tradisi menyambut bulan ramadhan akan semakin meningkatkan rasa rindu pada kampong halaman.
Di Indonesia, ada berbagai tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tradisi ini dilaksanakan sebagai tanda syukur atas berkah dan kesempatan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Apa dan dari mana saja asal Tradisi tersebut ? apakah salah satunya berasal dari kampung halamanmu ? berikut tradisi menyambut bulan Ramadhan dari beberapa wilayah di Indonesia.

1. Tradisi Munggahan di Sunda

Munggahan Sunda – bensap.blogspot.com
Kamu anak Sunda ? pasti tau dong Tradisi Munggahan. Munggahan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dalam tradisi Munggahan akan berkumpul seluruh anggota keluarga, sahabat bahkan teman-teman untuk saling bermaafan. Munggahan ini akan dilanjutkan dengan menikmati berbagai sajian makanan khas sunda. MANTAP!!!

2. Tradisi Nyorog di Betawi

Nyorog Betawi – nsbb-bekasi.blogspot.com
Nih Tradisi dari Betawi, namenye Nyorog. Nyorog merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat betawi untuk menyambut bulan Ramadhan. Nyorog adalah kegiatan membagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua. Bingkisan Nyorog biasanya berisi bahan makanan mentah.

3. Serunya Padusan di Yogyakarta dan Jawa Tengah

Padusan – atikofianti.wordpress.com
Padusan itu seru, pasti kamu setuju kan. Ya, masyarakat di wilayah Yogyakarta dan Jawa tengah tentu sudah tidak asing dengan tradisi padusan. Padusan merupakan tradisi untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tradisi ini dilakukan dengan berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air. Tradisi Padusan memiliki makna membersihkan jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa, sehingga bersih secara lahir dan batin.

4. Balimau, Padusan ala Padang

Balimau Padang – life.viva.co.id
Kalo di padang ada yang namanya Balimau loh, tradisi ini sama serunya dengan padusan. Balimau merupakan tradisi masyarakat padang dalam menyambut bulan Ramadhan yang mirip dengan padusan. Tradisi Balimau merupakan membersihkan diri dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di sungai atau tempat pemandian. Tradisi Balimau biasanya berlangsung mulai matahari terbit hingga matahari terbenam beberapa saat sebelum Ramadhan. Balimau memiliki makna melakukan pembersihan diri secara lahir dan batin, agar seseorang siap menjalankan ibadah puasa

5. Tradisi Jalur pacu Kuantan Singingi, Riau

Jalur Pacu – kotawisataindonesia.com
Tradisi yang mirip dengan lomba dayung ini dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi Jalur Pacu digelar di sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional. Masyarakat akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut. Tradisi jalur pacu akan diakhiri dengan Balimau Kasai atau bersuci menjelang matahari terbenam hingga malam

6. Tradisi Meugang Nangroe Aceh Darusalam

Meugang – regional.kompasiana.com
Masyarakat serambi mekah memiliki tradisi Meugang untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Meugang merupakan tradisi menyembelih kambing atau kerbau. Konon tradisi Meugang sudah dimulai sejak tahun 1400 Masehi, atau sejak jaman raja-raja Aceh.

7. Serunya Dugderan di Semarang, Jawa Tengah

Dugderan – www.wowkeren.com
Sekarang di semarang, kota ini memiliki tradisi yang bernama Dugderan untuk menyambut bulan Ramadhan. Dugderan berasal dari kata Dug dan Der. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata Der berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug. Saat ini dentuman meriam sudah diganti dengan suara petasan atau bleduran yaitu batang bambu yang dilubangi kemudian di isi air dan karbit lalu disulut dengan api.

8. Meriahnya Dandangan di Kudus, Jawa Tengah

Dandangan Kudus – www.radiosuarakudus.com
Dari Semarang kita geser sedikit ke Kudus. Kudus memiliki tradisi Dandangan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dangdangan merupakan kegiatan menunggu pengumuman dimulainya hari pertama puasa pada bulan Ramadhan. Karena banyaknya orang berkumpul, tradisi ‘Dandangan’ kemudian berkembang tidak sekadar menunggu pengumuman resmi dari Masjid Menara Kudus tentang awal puasa, tetapi juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di lokasi itu. Saat ini Dandangan juga terdapat acara pasar malam yang diadakan di sekitar Masjid Menara Kudus.

9. Lezatnya nasi lemang di tradisi Malamang Sumatra Barat

Malamang – sutanmudo.web.id
Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan masyarakat Sumatra Barat memiliki sebuah tradisi yang bernama Malamang. Tradisi Malamang merupakan kegiatan berkumpul dan bergotong royong untuk membuat nasi lemang. Tradisi ini dilakukan dua hari sebelum datangnya bulan Ramadhan. Uniknya, wadah yang digunakan untuk membuat Nasi Lemang menggunakan ruas-ruas bambu yang telah dipotong. Setelah matang nasi lemang tersebut akan dijadikan hantaran ke rumah orangtua dan mertua sebagai hantaran dan permohonan maaf.

10. Mantapnya apem saat Megengan di Surabaya, Jawa Timur

Apem Megengan – forum.detik.com
Menjelang bulan Ramadhan masyarakat Surabaya melakukan tradisi yang bernama Megengan. Konon tradisi ini sudah dimulai pada masa Sunan Ampel. Tradisi ini dilakukan masyarakat di sekitar Masjid Ampel, Surabaya. Megengan merupakan tradisi membuat apem dan akan dimakan bersama sama. Tradisi makan apem bersama ini memiliki makna permintaan maaf kepada sesama saudara, kerabat, dan teman.

11. Kerukunan saat Nyadran pasti membuatmu rindu kampung halaman

Acara Nyadran – lemahirengmedia.blogspot.com
Ketika bulan Ramadhan akan tiba masyarakat Jawa akan melakukan tradisi Nyadran. Tradisi Nyadran dilakukan setiap hari ke-10 pada bulan Rajab di Makam orangtua. Nyadran diawali dengan doa bersama untuk orangtua yang sudah meninggal. Setelah melakukan doa bersama, Tradisi Nyadran dilanjutkan dengan menggelar genduren (kenduri) atau makan bersama.

12. Apa makanan favoritmu saat Perlon Unggahan di Banyumas, Jawa Tengah

Perlon Unggahan – sg.beritasatu.com
Masyarakat di Banyumas akan mengadakan syukuran besar-besaran yang disebut ‘Perlon Unggahan’ untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Berbagai masakan tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng sapi dan sayuran berkuah. Kedua menu tersebut uniknya harus disajikan oleh para pria dewasa, dan jumlahnya harus 12 orang, atau jumlah orang bisa disesuaikan dengan kambing atau sapi yang dikorbankan.
Nah itulah beberapa tradisi dalam menyambut bulan Ramadhan di Nusantara. Tentu masih banyak tradisi lainnya. Apakah rindumu pada kampung halaman menjadi bertambah ? segera telepon orang tua di sana, dan mohon doa restu untuk menyambut Ramdhan.
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, semoga segala amal perbuatan kita diterima oleh Allah SWT. . Amien.
Disadur dan dikembangkan dari : viva.co.id dan zona-1000.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar