Halaman

Minggu, 08 Februari 2015

Allah SWT Menjamin Rizqimu

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

"Mungkin kau tak tahu di mana Rizqimu. Tapi Rizqimu tahu di mana Engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.
Allah SWT berjanji menjamin Rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan mengkhawatirkan Rizqi atau bermuluk Cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNYA.
Betapa banyak orang bercita menggenggam Dunia; dia LUPA bahwa Hakikat Rizqi bukanlah yang tertulis dalam Angka; tapi apa yang diNikmatinya.
Betapa banyak orang bekerja membanting Tulangnya, memeras Keringatnya; demi Angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya MATI.
Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan Rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari Ibadah. Sedang Rizqi itu urusanNya.
Kita bekerja untuk berSyukur, menegakkan Taat & berbagi Manfaat. Tapi Rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah SWT taruh sekehendakNya.
Rasulullah SAW bersabda :
"Akan datang bagi manusia suatu jaman dimana orang tidak peduli apakah harta yang diperolehnya halal atau haram."(HR. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar