Halaman

Selasa, 20 Januari 2015

Sejarah Awal Agama Yahudi

Oleh: Prof. DR MM Al A’zami

Israel telah ada dalam pikiran Tuhan sebelum penciptaan alam (Gen. R. 1.4) yang mana diciptakannya langit dan bumi hanyalah karena ke­unggulan Israel. Sebagaimana alam tak mungkin wujud tanpa angin, hal itu pun tak mungkin wujud tanpa Israel. 1
Cara terbaik mengkaji Kitab suci adalah melakukannya secara kronologis, mulai dengan sejarah keagamaan dan politik agama Yahudi. Catatan­ catatan tradisional Yahudi mungkin bisa membuat seseorang terperangah dan shock, karena tradisi mereka ternyata penuh dengan praktik-praktik penyem­hahan berhala, paganisme, dan seringnya pengingkaran terhadap keesaan Tuhan. Tujuan utama saya di sini ingin menunjukkan bahwa para pemeluk awal agama Yahudi tidak suka mengikuti Nabi Musa atau risalahnya. Banyak cerita-cerita tradisional yang menggambarkan pendapat-pendapat orang-orang Yahudi awal yang tak senang terhadap nabi-nabi mereka dan mengungkapkan konsepsi­konsepsi yang memprihatinkan tentang Tuhan, dan setelah memaparkan beberapa di antaranya, saya akan beranjak ke sejarah raja-raja Israel dan Yehuda dan kehidupan mereka yang penuh dengan penyembahan berhala. Hal ini akan memberikan satu sketsa kepada pembaca tentang suasana tempat Perjanjian lama (PL) telah menjadi korban selama berabad-abad dan pada akhirnya telah mengurangi harapan kemungkinan terpelihara secara meyakinkan.2

 
1. Sejarah Yahudi Sebelum Berdirinya Kerajaan
Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak Abram (Abraham)
 
1. Sarai, Istri Abram,3 belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar.
2. Sarai berkata kepada Abram, “Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak me­mungkinkan saya melahirkan anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur dengan hamba saya ini. Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya.” Abraham mau mendengar apa yang dikatakan oleh Sarai.
3. Dan Sarai, istri Abram, menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada suaminya, setelah ia menetap sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk dijadikan sebagai istri selir.
15 Lalu Hagar melahirkan anak laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan sebutan Ishmael.4
15 Kemudian Tuhan berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sarah.
16 Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak laki­laki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sarah. dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada raja-raja.”
17 Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika berpikir, “Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?”
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
19 Tetapi Tuhan berkata, Tidak. Sarah istrimu akan melahirkan anak laki­laki dan engkau akan menamakannya Isaac. Aku akan setia kepada perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya selama-lamanya.5

Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya anak yang sah bagi Abraham
Josephus, seorang sejarawan Yahudi abad pertama menulis tentang, “Isaac, satu-satunya anak laki-laki sah Abraham,” dan setelah itu ia segera menjelaskan, “Sekarang Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi satu­satunya anaknya yang sah, dan diberikan kepadanya pada batas usia tua, berkat karunia Tuhan.”6 Apakah Josephus menurunkan derajat Ishmael pada status anak tak sah, pada hal Kitab Kejadian 16:3 menegaskan bahwa Sarah telah memberikan Hagar kepada suaminya “untuk menjadi istrinya”? Dia tetap me­negaskan Isaac sebagai satu-satunya anak yang sah, meskipun baru saja me­maparkan tentang Ismail secara panjang lebar pada tiga halaman sebelumnya.
Dari anak-anak Isaac dan seterusnya, PL (Perjanjian Lama) memaparkan kebohongan yang menjadi jadi yang dilakukan oleh para nenek-moyang bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God’s chosen people) sendiri, yang mana dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah perjanjian. Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang terpelihara di dalam Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis kepercayaan pembaca terhadap tokoh-tokoh Biblikal dan terhadap keseriusan dan kesetiaan mereka mengikuti perintah­perintah Tuhan.

Yakub menipu ayahnya
Setelah bertahun-tahun tanpa anak, Rebekah (istri Isaac) melahirkan dua anak kembar laki-laki. Esau adalah yang lahir dahulu dan dikasihi oleh ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak Yakub. Pada suatu hari Esau kembali dari berburu dalam keadaan lemah-lunglai karena kelaparan, dan meminta Yakub sedikit sup kacang merah, tapi ia menolak memberikannya, kecuali setelah Esau menyerahkan hak-haknya sebagai anak yang lahir pertama kepada Yakub.7 Pada suatu kesempatan berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu Isaac melalui tipu muslihat yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu palsu: sehingga secara keliru Isaac telah memberikan berkat kepada Yakub (yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya berucap, “Semoga bangsa­bangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu. Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu.”8

Ayah mertua menipu menantu
Karena takut acaman balas dendam Esau-akibat berkatnya yang tercuri­Rebekah mengungsikan Yakub ke rumah saudara laki-lakinya, Laban, di Haran, barangkali dia mau mengawini anak perempuan Laban. Oleh karena itu, dia menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena terpikat dengan anak perempuan ini, si cantik Rachel,9 dia tergila-gila ingin segera mengawininya tapi dia pertama-tama diminta untuk bekerja pada ayahnya selama tujuh tahun sebelum impian perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia benar­benar kawin, tapi setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya dalam keadaan yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya bahwa ayah mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah, yang tak begitu menarik.
Perkawinannya dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi hanya diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama tujuh tahun lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai dua orang istri, dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan.10 Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri tuhan-tuhan sesembahan keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk menangkapnya dan memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap telah menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia.11 Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini, meskipun senantiasa berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.

Yakub bergulat dengan Tuhan
24 Tetapi la tinggal seorang diri. Maka datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi.
25 Ketika orang itu merasa bahwa la tidak akan menang dalam pergumulan itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi pinggul itu terkilir.
26 Lalu kata orang itu, “Lepaskan aku; sebentar lagi matahari terbit.” jawab Yakub, “saya tidak akan melepaskan Tuan, kecuali jika Tuan memberkati saya.”
27 “Siapa namamu?” tanya orang itu. “Yakub,” jawabnya.
28 Orang itu berkata, “Namamu bukan Yakub lagi. Engkau telah bergumul dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau menang; karena itu namamu menjadi Israel. “12
Bagi seseorang dari luar tradisi Judeo-Kristen, ide tentang seorang manusia secara fisik menyerang Tuhan sampai hari terang benderang (dan menang) adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak sesuatu yang profan.

Keluarga Yakub
Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan 2. Benjamin.
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian “Yakub mempunyai dua belas orang anak laki-laki.”13 Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir;14 di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki jabatan Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan saudara-saudaranya untuk bergabung dengannya karena tanah Mesir masih cukup tersedia bahan makanan. 15 “Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di Mesir ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir seluruhnya berjumlah tujuh puluh orang.”16 Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.

Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir dari tanah Kanaan bersama­sama dengan kakeknya, Yakub,17 dengan begitu satu-satunya orang dalam garis keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram.18 Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya lebih dari empat puluh tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu Yakub tinggal di Mesir hanya selama 215 tahun.19 Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga Yakub menikmati kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah begitu cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak bangsa Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus (keluar dari Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas perintah Fir’aun.20
Meskipun terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada masa bayinya, Musa terpaksa melarikan diri pada usia dewasa karena membunuh seorang Mesir, dan karena raja dan militer iri atas kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia. Dia Pergi ke Madyan kemudian berkeluarga dan menetap di sana sampai saat diutus oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat kelahirannya dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.21
 
Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka
Setelah gagal total membujuk-rayu Fir’aun agar melepas bangsa Israel, Musa clan Harun kemudian menyaksikan serentetan bencana clan wabah yang memorak-porandakan Mesir. “Tuhan berkata kepada Musa, “Aku akan menjatuhkan satu bencana lagi atas raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah itu, ia akan melepas kamu pergi. Bahkan kamu semua akan diusir dari sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa Israel; suruhlah mereka minta perhiasan emas dan perak dari tetangga mereka.”22
Dalam hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari barang-barang emas, perak, dan barang-barang lain yang berharga dari para tetangga Mesir mereka. Tuhan melunakkan hati bangsa Mesir hingga memberikan apa saja yang diinginkan bangsa Israel. “Dengan cara ini mereka membawa kabur kekayaan orang-orang Mesir sewaktu mereka meninggalkan Mesir.”23 Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi pengambilan emas dan perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel, mengimplikasikan bahwa semua barang-barang berharga adalah harta milik yang sah bagi bangsa-Nya yang terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan (Deuteronomy) 33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan Taurat kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari mereka, dan mentransfer hak­hak kekayaan mereka kepada Israel, yang melaksanakan Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap menguatkan klaim ini.24
 
Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta)
Setahun setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun meng­hitung jumlah orang laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah ke­kuatan perang. Jumlah mereka didapati 603,550 warga Israel.25 Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini, begitu juga kaum perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak muda di bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan orang yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi. Saya ingin menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat untuk menduga bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh orang, baru tiba di Mesir, bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa hanya dalam masa 215 tahun, terutama ketika bayi-bayi laki-laki mereka dibunuh secara sistematis selama delapan dekade sebelumnya. Seperti inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.

Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat puluh hari. “Pada akhir masa itu Tuhan memberinya dua lembaran perjanjian, lembaran batu, yang ditulis dengan jari Tuhan.”26
  1. Waktu bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk ilah (gods) yang akan memimpin kami.”
  2. Lalu Harun berkata kepada mereka, “Lepaskanlah anting-anting emas yang dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku.”
  3. Harun mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangkannya ke dalam sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata, “Hai Israel, inilah ilah (gods) kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!”
  4. Besoknya pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa beberapa ekor ternak untuk kurban bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk kurban perdamaian. Mereka duduk makan clan minum, lalu bangkit untuk bersenang-senang.27
Inilah dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang baru saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut untuk pelarian mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas ketidak­patuhan mereka, akhirnya Dia “bertobat dan tidak jadi melaksanakan ancaman­Nya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka.”28 Ide tentang Tuhan bertobat (repenting), seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.

Pengembaraan dalam hutan belantara
Dalam keasingan orang-orang Yahudi sangat sering mencoba melempari Musa dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan Harun dan Mariam tentang saudara laki-laki mereka mulai memuncak, menyebabkan mereka angkat suara menentangnya.
Tuhan marah atas serangan ini, dan Mariam diserang penyakit lepra Musa kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan dia sembull setelah tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar perkemahan. Cukup aneh Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia sebagai pendeta.29
Imam Korah juga menghasut suatu pemberontakan dan angkat suara “menentang Musa dan Harun, bersama-sama dengan Datan, Abiram dan dull ratus lima puluh orang pemimpin.”30
Menjelang akhir pengembaraan Musa mengumpulkan kerumunan dekat perbatasan Yordania dan menyampaikan pernyataan yang terperinci, memberikan mereka seperangkat undang-undang dan konstitusi pemerintahan.31
Musa memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin ini: Setiap tahun bangsa Israel harus datang bersama-sama untuk merayakan pesta Pondok Daun di tempat Tuhan pilihan untuk disembah. Engkau harus membacakan undang-undang dan ajaran-ajaran ini kepada orang-orang diperayaan pada setiap tahun ketujuh, yaitu tahun penghapusan utang. Setiap orang harus hadir-laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bahkan orang-orang asing yang tinggal di kota-kotamu. Dan setiap generasi baru akan mendengarkan dan belajar untuk menyembah Tuhan mereka dengan takut dan menggigil dan untuk melakukan apa-apa yang disebut dalam hukum Tuhan dengan tepat.32
Tidak terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun ketujuh ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi politik yang segera melanda bangsa Israel.33 Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab berikut, semua kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis beratus-ratus tahun kemudian.
Hanya sementara waktu saja dan setelah itu Musa wafat, begitu juga sebagian besar generasi yang kabur dari Mesir menyeberang laut empat dekade sebelumnya. Dengan Yosua mewarisi tampuk kepemimpinan, dia meneruskan perjalanan menuju tanah Kanaan dan memimpin mereka menyeberang Sungai Yordania untuk menguasai Jericho dan kota-kota lain. 34
Para sesepuh Israel mendekritkan bahwa Ark35 harus dipindahkan dari tempel Shiloh, untuk mendukung pasukan tentara Israel dalam penyergapannya ke Palestina. Tetapi Ark sudah jatuh ke tangan musuh, dan segera disusul dengan sebagian besar kota-kota Israel, termasuk kuil Shiloh yang juga porak­poranda.36

Kekuasaan Saul ( ± 1020 – 1000 S.M.)
Karena adanya pemerintahan bangsa Israel yang hierokratik telah terbukti tidak efektif dalam menentang bangsa Palestina, Nabi Samuel membantu mendirikan sebuah pemerintahan monarki. Saul menjadi orang pertama kali yang memanfaatkannya, naik ke kursi singgasana walaupun kemungkinan ada­nya sikap Samuel yang kurang setuju.37
 
Kekuasaan David ( ± 1000 – 962 S.M.)
Meskipun disingkirkan dari pemerintahan Saul, David selalu menunjuk­kan kualitas kepemimpinan yang luar biasa, dan ketika Saul jatuh di Gilboa, dia mengumumkan diri sebagai Raja. 38
Kisah Bathsheba sangat penting diceritakan: David pada suatu ketika mengintip seorang perempuan berparas sempurna sedang mandi di bawah siraman sinar rembulan. Setelah melakukan penyelidikan dia tahu bahwa pe­rempuan tersebut adalah Bathsheba, istri Uriah, seorang pegawai Het yang sedang aktif berkhidmat di barisan perang. David diam-diam mengirim hadiah kepadanya dan menjalin cinta dengannya, yang akhirnya membuahkan kc­hamilan. Untuk menghindari skandal yang sudah dekat di mata ini, David me­manggil pulang Uriah dari pertempuran atas permintaan Bathsheba, agar brr­kumpul dengan istrinya. Akan tetapi, karena Uriah lebih senang menghabiskan masa cutinya dengan kawan-kawannya ketimbang langsung berkumpul dengan istrinya, David merencanakan pembunuhannya di medan perang. Begitu ter – laksana, dia segera mengawininya. Bayi yang dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian dia melahirkan bayi yang kedua laki-laki, Salomom, dan dia sangat berperan dalam penentuannya sebagai Raja. 39
 
Kekuasaan Salomon ( ± 962 – 931 S.M.)
Gaya hidup Salomon yang berfoya-foya merupakan suatu perilaku yang berbeda drastis dari gaya hidup ayahnya yang simpel nan sederhana, dan dia, menurut legenda Bibel, tidak puas dengan mengawini gadis-gadisnya pare bangsawan punggawa istana, karena di samping itu dia masih menjejali haram­nya dengan perempuan-perempuan lain. Namun meski begitu, klaim yang dibuat 1 Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki 700 orang istri dan 300 orang gundik, barangkali sangat berlebihan.40 Dia membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas,41 dan dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh42 yang tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia mendirikan tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah berhala yang banyak jumlahnya; “dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan telah terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda hormat kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih tetap seorang Yahwis.”43
 
i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah
Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya terpecah menjadi dua. Judah dan Israel.
Ketika kerajaan terpecah… imperium ini berakhir. Masa kebesaran po­litisnya kurang dari satu abad, dan imperiumnya lenyap dan tak mungkin kembali. Bangsa (Yahudi), yang sedang dalam keadaan terpecah-pecah dan bagian-bagiannya sering berperang antara satu sama lain, tidak mudah menjadi kekuatan penting lagi.44
 
a. Raja-Raja Israel
Di sini saya akan menyinggung beberapa raja Israel secara singkat, untuk memberi gambaran kepada pembaca tentang kondisi anarkis, baik politis maupun keagamaan, yang menguasai negara.

1) Yerobeam I, anak laki-laki Salomon (931 – 910 S.M.)
Dia adalah raja Israel pertama setelah terpecahnya kerajaan. Karena orang-orang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan pajak yang diterapkan Salomon, dia berkomplot melawan ayahnya berkat desakan dari pendeta Ahia. Disebabkan karena kutukan mati dari ayahnya sendiri, dia melarikan diri ke Mesir dan mendapatkan suaka politik di sana. Saat wafatnya Salomon, anaknya laki-laki yang lain, Rehobeam, naik takhta, dan dalam hal ini suku-suku sebelah utara memutuskan untuk melepaskan diri dan mendirikan kerajaan Israel yang terpisah, dengan Yerobeam yang lepas dari hidup pengasingan sebagai rajanya yang pertama.45
Menyadari peran sentral agama dalam bangsanya, Yerobeam mengkhawatirkan warga negaranya yang mungkin melakukan perjalanan ke kerajaan Yehuda sebelah selatan untuk berkurban di Yerusalem, di Rumah Tuhan Salomo. Untuk mengikis kekhawatiran ini, dia harus mengalihkan perhatian mereka dari Rumah Tuhan, dan untuk itu dia “menghidupkan kembali altar tradisional di Bethel dekat perbatas­annya sebelah selatan dan Dan di ujung utara, dan mendirikan patung sapi emas di keduanya, sebagaimana yang pernah dilakukan Harun di padang pasir.46
 
2) Nadab sampai Yehoram (910 – 841 S.M)
Yerobeam diikuti serangkaian raja-raja yang, pada suatu kesempatan, menikmati takhta tapi secara singkat sebelum akhirnya terbunuh. Kedelapan raja-raja pada periode ini mengikuti jalannya Yerobeam, semuanya menunjukkan perilaku yang bergelimang dengan dosa dalam masalah keagamaan dan memalingkan orang-orang dari pemi­kiran satu Tuhan yang benar.47 Ahab (874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan suku Funisia kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan*tuhan Israel, untuk memenuhi tuntutan istri­nya.48 Raja terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan seluruh anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch jenderalnya sendiri yang bernama Yehu.49
 
3) Yehu (841 – 814 S M )
Dengan memimpin.sebuah pemberontakan yang dihasut oleh Nabi Elisya, Yehu mengklaim bahwa Tuhan telah mengangkatnya sebagai raja Israel untuk membersihkan rumah Ahab yang berdosa. Dia mem­bantai seluruh anggota keluarga dari ketiga raja yang sebelumnya yang menyembah Baal, memenggal kepala tujuh puluh orang anak laki-laki Ahab dan menumpuk kepala mereka menjadi dua tumpukan.50 Din kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.51
 
4) Yoahaz sampai Hosea (814 – 724 S.M)
Meskipun telah dilakukan perribaruan-pembaruan oleh Yehu, negan mulai mengalami kemerosotan militer yang mengkhawatirkan, satu catatan kemenangan adalah kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada waktu itu adalah raja Yehuda. Yoas (798 – 783 S.M.) menjarah bejana­bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomon, bersama-sama dengan harta-benda kerajaan negara itu.52 Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang sangat sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur.53 Hosea (732 – 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu upaya yang terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur; Salmaneser, penguasa baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang masih tersisa dari Israel dan menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu kota Samaria menyerah pada tahun 721 S.M., dan dengan pendeportasian penghuni­penghuninya, berakhirlah kerajaan Utara Israel.54

b. Raja-Raja Yehuda
Seperti halnya Israel, negeri ini juga dicekam dengan anarki dan pemujaan kepada berhala. Sedikit perincian dalam bagian ini akan memberikan suatu kerangka yang penting untuk pasal berikutnya dan pembahasannya tentang pemeliharaan PL.

1) Rehobeam, anak laki-laki Raja Salomon, sampai Abiam (931 – 911 S.M)
Raja pertama Yehuda dan pengganti takhta Salomon, Rehobeam, mempunyai delapan belas orang istri, dua puluh delapan orang anak laki-laki dan enam puluh orang anak perempuan. Para sarjana Bibel melukiskan kondisi agama pada masanya sangat buruk sekali,55 dan PL menyatakan bahwa orang-orang itu:
juga membangun (sendiri-sendiri) tempat-tempat yang tinggi dan patung-patung, dan tempat-tempat ritual perzinaan pagan (groves), di atas setiap bukit,56 dan di bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum laki-laki pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan perbuatan-perbuatan jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang telah diusir Tuhan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.57
Anak laki-lakinya, Abiam, yang berkuasa hanya tiga tahun, mengikuti jejaknya. 58
 
2) Asa sampai Yosafat (911-848 S.M.)
Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam Alkitab karena kesalehannya.
Dia memberantas praktik-praktik penyembahan berhala dan menghidupkan kembali Rumah Tuhan di Yerusalem sebagai pusat ibadah. Diputuskannya bahwa orang-orang kafir diancam hukuman mati. Bahkan Asa memecat neneknya, Maakha…, dari kedudukannya karena telah membuat patung berhala yang cabul yang dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi kesuburan Funisia.59
Dia mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan kepada Benhadad dari Damsyik, untuk membujuknya agar menyerbu Israel dan dengan begitu menghilangkan tekanan pada Yehuda.60 Anak laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan pembaruan-pembaruan Asa dan menghancurkan banyak tempat-tempat keramat di bukit-bukit lokal.61
 
3) Yehoram sampai Ahas (848 – 716 S.M.)
Periode ini, meliputi kekuasaan delapan raja, menyaksikan kemhali nya kondisi penyembahan berhala dan kebejatan moral. Yehoram (848 – 840 S.M.) membangun tempat-tempat tinggi di gunung-gunung Yehuda dan memaksa para penghuni Yerusalem untuk melakukan zina,62 sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah satu tuhannya kerajaan Yehuda.63 Begitu juga Amarin (796 – 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir sebagai tuhan-tuhannya sendiri dan bersujud di depan mereka.64 Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan kerajaan,65 namun di tangan Ahas (736 – 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran de­ngan cepat. Ahas “hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan menghidupkan kembali adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil66 begitu jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai sarana memohon kemurahan Yahweh.67 Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia terpaksa meng­ganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon dengan tuhan-tuhan Asyur.68

4) Hizkia (716 – 587 S.M.)
Menggantikan ayahnya, Ahas, ketika pada usia 25 tahun, dia membuktikan dirinya menjadi seorang penguasa Yehuda yang paling terkemuka dan melakukan pembaruan-pembaruan berikut ini:
  • Dia menghancurkan ular perunggu buatan Musa, yang selama ini menjadi objek sesembahan di Rumah Tuhan.69
  • Dia membersihkan tempat-tempat suci negara dari praktik-praktik penyembahan berhala dan menghancurkan tempat-tempat yang digunakan untuk ritual perzinaan.70
5) Manasye sampai Amon (687 – 640 S.M)
Manasye (687-640 S.M.) bereaksi melawan pembaruan-pembaruan yang dilakukan ayahnya dengan mengembalikan lagi altar-altar yang telah dihapuskan ayahnya, membangun altar-altar untuk beribadah kepada Baal dan menyembah dan mengabdi bintang-bintang. Anak laki-lakinya, Amon, melanjutkan praktik-praktik ini.71
 
6) Yosia (640 – 609 S.M): Taurat ditemukan secara menakjubkan
Yosia menggantikan ayahnya pada usia delapan tahun. Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, imam agung Hilkia menunjukkan kepada Safan, seorang sekretaris negara, sebuah “Buku Hukum” yang ia temukan dari galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini dibacakan di depan Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik keagamaan pada masanya telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah pertemuan umum di Rumah Tuhan dan membacakan seluruh isi Buku kepada seluruh yang hadir sebelum memulai sebuah program pembaruan yang menyeluruh.72
Rumah Tuhan dibersihkan dari semua altar-altar penyembahan ber­hala dan objek-objek pemujaan, terutama yang berasal dari sesem­bahan bangsa Asyur kepada matahari, rembulan dan bintang-bintang…. Praktik kurban anak pun distop ‘bahwa tak sebrang pun boleh mem­bakar anak laki-lakinya atau anak perempuannya sebagai suatu se­sajian buat Dewa Molokh.’ [2 Raja-raja 23:10] Pendeta-pendeta atau imam-imam yang menyembah berhala semua dibunuh, rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki dihancurkan, dan tempat-tempat keramat lokal di luar Yerusalem juga diruntuhkan dan dicemarkan dengan membakar tulang -belulang manusia di tempat-tempat tersebut.73

7) Yoahas sampai Zedekia (609 – 597 S.M.)
Selama periode yang kacau ini Yehuda menghadapi tekanan yang terus meningkat, pertama dari bangsa Mesir dan kemudian bangsa Babel. Yang disebut terakhir ini dipimpin oleh Raja Nebukadnesar, yang memboyong seisi rumah tangga kerajaan Yehuda sebagai tawanan kr Babel dan tidak meninggalkan apa pun kecuali tanah yang sangat mengenaskan.74 Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya adalah Matania, raja terakhir Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai raja boneka; setelah sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan pemberontakan atas bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu serangan dart Babel.75

ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama (586 S.M.) & Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)
Setelah melakukan tekanan pengepungan kota Yerusalem hingga me­nyerah pada bulan Agustus 586 S.M., pasukan tentara Babel menghancurkan pagar-pagar kota dan meruntuhkan Rumah Tuhan.
Barangkali sebanyak lima puluh ribu rakyat Yehuda, termasuk wanita dan anak-anak, diangkut ke Babel dalam dua deportasi yang dilakukan Nebukadnezar. Ini semua, kecuali beberapa pemimpin politik, ditempat­kan di koloni-koloni, di mana mereka diizinkan memiliki rumah sendiri, mengunjungi satu sama lain secara bebas, dan melakukan bisnis.76

iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan Pendirian Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)
Satu generasi setelah Pengasingan, Babel jatuh ke kekuasaan Persia; orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah air mereka dan sedikit dari mereka yang menerima tawaran ini. Mereka kemudian mendirikan Rumah Tuhan pada tahun 515 S.M.77 Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai upacara pembacaan Taurat secara publik (± 449 S.M.). la lebih merupakan tokoh agama dari pada tokoh politis, dan -karenanya- telah menjadi pendiri Yudaisme yang legal dan senantiasa sangat berpengaruh dalam pemikiran Yahudi sepanjang abad-abad berikutnya.78

iv. Pemerintahan Helenistik (333 – 168 S.M.) dan Pemeberontakan Makkabi (168 – 135 S.M.)
Dengan penaklukan Iskandar Agung yang gemilang atas Palestina pada tahun 331 S.M., bangsa Yahudi segera berasimilasi ke dalam budaya Helenistik.
Satu aspek yang aneh dari era asimilasi Helenistik ini adalah suatu fakta bahwa seorang imam tinggi, Onias III, yang dipecat oleh otoritas Seleucid, pergi ke Mesir dan mendirikan sebuah rumah tuhan (temple) pembangkang kepada Yahweh di Leontopolis atas nama Heliopolis, yang berdiri di sana selama seratus tahun.79
Antiok IV, Raja Suria, begitu semangat luar biasa dalam menetapkan adat-istiadat dan agama Yunani di daerah penaklukan ini. Karena loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun 168 S.M. dia memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di seluruh negeri, khususnya di dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun akibat takut tentara Suria telah membuahkan ketaatan yang menyeluruh pada perintah ini, Yudas Makabe, seorang serdadu, me­lakukan pemberontakan dan berhasil mengalahkan jenderal jenderalnya Antiok di pertempuran-pertempuran yang silih berganti dalam rentang waktu dari 165­160 S.M. Dia membersihkan Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria dan mendirikan sebuah dinasti yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia sendiri telah terbunuh pada tahun 160 S.M.80
 
v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.), Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua
Dinasti Makabe berakhir dengan penaklukan Roma atas Yerusalem, dan satu abad kemudian, pada tahun 70 M., serdadu Roma menghancurkan Rumah Tuhan yang kedua. “Penghancuran yang kedua telah membuktikan akhir riwayatnya.”81
Inilah beberapa tanggal yang disusun Neusner sebagai dasar pencapaian Yahudi pada abad-abad menyusul runtuhnya Rumah Tuhan yang kedua.82
 
Tabel tanggal-tanggal
± 80-110
Gamaliel mengepalai sebuah akademi di Yavneh Kanonisasi terakhir Kitab-kitab Suci Ibrani Pengumuman Tata Tertib Sembahyang oleh para rabi
120
Akiba memimpin gerakan rabinis
132-135
Bar Kokhba memimpin perang mesianis melawan Roma Filistin sebelah selatan hancur
± 220
Akademi Babel didirikan di Sura oleh Rabi
± 250
Pakta antara bangsa Yahudi dan Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh diri-sendiri, hidup sesuai dengan agama mereka sendiri
± 300
Penutupan Tosefta, kumpulan materi suplemen dalam tafsir dan penjelasan Misynah
± 330
Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba, meletakkan fondasi Talmud Babel
±400
Talmud dari tanah Israel disempurnakan sebagai komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya Pertanian, Musim, Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian)
±400
Rabi Asi mulai membentuk Talmud Babel, yang baru selesai tahun 600
630-640 Penaklukan Muslim atas Timur Tengah
± 700
Saboraim merampungkan pengeditan terakhir Talmud Babel sebagai sebuah komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misyna (dikecualikan: Pertanian dan Penyucian)

Tabel ini menunjukkan bahwa hilangnya kekuatan politik secara total telah rnemaksa orang-orang Yahudi untuk memulai suatu era aktivitas ke­susastraan, dengan mendirikan berbagai akademi yang mencapai puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud Yerusalem, dan Talmud Babel. Sebenar­nya yang disebut terakhir ini (Talmud Babel) mendapatkan bentuknya yang final pada masa setelah Islam di Irak (± 700 M.) atau barangkali bahkan sesudahnya lagi (mengingat semua tanggal selain dari penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan), dan matang di bawah pengaruh kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar di Irak enam dekade sebelumnya.

3. Kesimpulan
Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak mendukung iman pada teks PL, karena kebanyakan para penguasa adalah penyembah berhala yang dengan berbagai macarn cara ingin memalingkan urusan-urusan mereka dari Tuhan. Sayang sekali para leluhur Israel sendiri bukanlah contoh yang baik, melakukan kecurangan dengan sanak keluarga dan famili mereka sendiri. Musa, nabi Israel yang paling besar, harus puas dengan sebuah bangsa yang tak tahu berterima kasih sama sekali kepada Tuhan dan kepadanya: setelah memperlihatkan berbagai mukjizat, berupa wabah, pambelahan air laut, dia hanya meninggalkan selama empat puluh hari saja mereka sudah mendirikan patung anak sapi emas untuk disembah. Perilaku semacam ini mencuatkan keraguan yang serius tentang ketaatan bangsa Yahudi memelihara ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya, apalagi pada masa-masa setelahnya. Teks kitab-kitab suci mereka itu sendiri telah hilang lebih dari sekali, dan setiap kalinya berlangsung berabad-abad sementara raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan berhala-berhala. Sekarang mari kita pindahkan perhatian kita, dan mengkaji sejauh mana kitab-­kitab suci ini dipelihara.

Catatan Kaki
1. Rev. Dr. A. Cohcn, Everyman’s Talmud, London, hlm. 61, dinukil oleh S.A. Zia, A History of Jewish C’rimes, Union Book Stall, Karachi, 1969, hlm. 53.
2. Pembaca harus cermat bahwa sebagian besar kejadian-kejadian sejarah yang disinggung dalam fasal ini mcmpunyai pengaruh langsung pada PL, atau pun mcnunjukkan bagaimana praktik­praktik keagamaan dan moral yang meluas tak mcndukung kelangsungan wujudnya PL secara sempurna dan utuh. Tujuan saya tidak ingin mcmberikan suatu sejarah bangsa Israel yang komprehensif; pembaca yang berminat bisa dengan mudah mendapatkan rujukan-rujukan yang dilengkapi dengan rincian-rincian tentang perjalana-perjalanan militer mereka dan loyalitas politis mereka, dll.
3. Demikianlah nama ini muncul di dalam Kitab Kejadian, dengan ‘Abram’ berubah menjadi ‘Abraham’ pada percakapannya dengan Tuhan.
4. Kejadian 16.
5. Kejadian 17. Diskusi mengenai perubahan dan penyisipan dan penamhahan yang terjadi dalam Kejadian 17, rujuk buku ini hlm . ‘? Semua kutipan biblikal di sini berdasarkan versi King James, kecuali disebutkan lain.
6. Joseephus, Antiq , Bab I , Fasal 13, N0. 1 (222).
7. Kejadian 25 : 29-34
8. Kejadian 27 : I-29.
9. Kejadian 2 9: I-7
10. Kejadian 31.
11. Kejadian 31:19-35.
12. Kejadian 32:24-28 Dalam bahasa Ibrani salah satu urh ‘Israel’ adalah “seseorang yang bergulat dengan Tuhan ” ( Lihat ratatan kaki untuk Kejadian 32 23-26)
13. Kejadian 35:23-26.
14. Kejadian 41:53-57.
15. Kejadian 45.
16. CI:V, Kejadian 46:26-27.
17. Kejadian 46:8-I5.
18. Rujuk Exodus (Keluaran) 6:16-20.
19 Untuk lehih rincinya lihat Rahmatullah al-Hindi, Izharal-Haq, i:2G6-68, di mana pengarang menukil beberapa sumber Yahudi Dalam sumber P, 215 tahun adalah rentang masa antara waktu perlulunnn Ibrahim ke lanah Kanaan dan hijrahnya Yakub ke Mesir I lihat Kejadian 12:4b, 21:5, 25:26, •7 41, dan jumlah seluruh musuh di Kanaan dan Mesir adalah 4111 tahun (sehagian manuskrip menyebut 435 tahun) [lihat I.XX, Keluaran 12 401 Im menyisakan rentang waklu 215 tahun untuk masa keberadaan mereka di Mesir
20. Al-Hindi, Izhar al-Haq, i:64.
21. Keluaran 1-4.
22. Keluaran 11: 1-2.
23 CEV, Keluaran 12:36.
24 “Gentile”, The Jewish Encyclopedia, Funk and Wagnalls Company. New York/London
1901-1912, v:620 Kontraskan hal ini dengan perlakuan Nabi Muhammad terhadap warga Quraisy itu sendiri yang memplot pembunuhannya, dan permintaannya kepada ‘Ali untuk tetap tinggal menunggu (di Mekkah) sementara waktu dan mengembalikan semua barang-barang berharga yang mereka percayakan kepadanya. Lihat buku ini hlm ….’?
25 Bilangan I: 20-46.
26 Joan Comay dan Ronald Brownrigg, Who is Who in the Bible : The Old Testament and the Apocrypha and the New Testament, Two Volumes in One, Bonanza Books, New York, 1990, hlm 283 menukil Exodus 31 : 18. Selanjutnya ditulis Who’s Who.
27 Keluaran 32: 1-6.
28 Keluaran 32: 14.
29 Who’s Who, i: 285.
30 Bilangan 16 1
31 Josephus, Anhy, Bab 4, pasal 8 Pidato berakhir di (Bob yang sama) No 43 (301)
32. CEV, Ulangan 31:10-13, hlm. 237.
33. Lihat buku The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation  hlm. 254-9.
34. James Hastings, D.D., Dictionary of the Bible (Second Edition), T.&T. Clark, PAmhurgn, 1901, hlm. 433. selanjutnya disebut Dictionary of the Bible.
35. Menurut Kitab Ulangan 10 1-5, Ark ini memuat pasangan kedua lembaran batu yang diatasnya Tuhan telah mengukir Sepuluh Perintah (the Ten Commandments)…. “Konon Ark yang asli adalah sebuah kotak/peti yang rnemuat batu-batu suci yang dianggap bahwa Tuhan berada didalamnya ” ( Dictionary of the Bible, hlm. 53)
36. Dictionary of the Bible, hlm 434

37. Ibid., hlm. 434.
38 2 Samuels 2:4.
39. Who’s Who, i:65-6, 93. Di dalam Islam kisah ini mcrupakan kcbohongan yang tak malu
40. Dictionary of the Bible, him. 435.
41. 1 Kings, pasal 5-8
42. Istilah Tuhan dalam bahasa Ibrani
43. Dictionary of the Bible, hlm 410. Islam menolak tuduhan-tuduhan itu.
44. Ibid. hlim 436
45. Who’s Who. i 205
46. Ibid., i: 206.
47. Ibid., i: 63, 107, 291, dan 394. Lihat juga Josephus, Antiq., Bab 8, pasal 12 No. 5 (313).
48. Dictionary of the Bible, him. 16.
49. Who’s Who, i:192.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who’s Who, i: 215. Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomo.
53. Dictionary of the Bible, hlm. 471; Who’s Who, i: 260, 312, dan 345.
54. Who’s Who, i: 159, dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.
55. Who’s Who, i: 322-23; Dictionary of the Bible, hlm. 840.
56. “Groves” digunakan sebagai tempat-tempat untuk ritual perzinaan pagan, di mana pesta-pora gila-gilaan massal berlangsung dibawah pohon-2 yang ditanam khusus untuk tujuan itu. Lihat Elizaabeth Dilling, The Plot Against Christianity, ND. hlm. 14
57. 1 Raja-raja 14: 23-4.
58. Who’s Who, i: 25; Dictionary of the Bible, hlm. 4.
59. Who’s Who, i: 56.
60. Dictionary of thc Bible, hlm. 59-60.
61. Who’s Who, i: 193.
62. KJV (Alkitab versi King James), 2 Fasal 21: 11 (lihat juga 21: 13). Bagaimanapun juga dalam CEV (Alkitab versi Inggris Kontemporer) referensi tentang zina ini dihapus l.ihat buku 11 hlm 326-7.
63. Dictionary of the Bible, hlm 17
64. 2 Tawarikh 25 : 14
65. Who’s Who, i: 377-8; Dictionary of the Bible, hlm. 1021.
66 Who’s Who, i: 44.
67. Dictionary of the Bible, hlm. 16.
68 Ibid., hlm 16.
69. 2 Raja-raja 18: 4,
70. Dictionary of the Bible. hlm. 382; Who’s Who, i:152; 2 Raja-raja 23:14. (Kitab 2 Raja-raja 23 14 mengisahkan penghapusan penyembahan berhala oleh raja Yosia, dan bukan raja Hizkia – Penterjemah)
71. Dictionary of the Bible. hlm 616. Who’s Who 1 50
72. Who’s Who, i: 243.
73. Ibid., i: 243.
74. Who’s Who, i: l88-190 Lihal juga 2 Raja raja 24
75. Who’s Who, i: 388: Dictionary of the Bible hlm 1054-5
76. Dictionary of the Bible. hal 440. Lihat juga Jacob Neusner, The Way of Torah, Wadsworth Publishing Co , California, edisi ke-4, 1988. hlm, xiii.
77. Neusner. The Way of Torah hlm xiii, xxi.
78. Dictionary of the Bible, hlm 441 Lihat juga Nehemia 8
79. Dictionary of the Bible, hlm 442
80. Dictionary of the Bible, hlm. 603-4.
81. Neusner, The Way of Torah, hlm xiii
82. Ibid. hlm. xxi-xxii , Klaim Neusner bahwa kanonisasi terakhtr Kitab-kitab Suci Ibrani terjadi antara 80-110 M sangat tlidak akurat .Lihat buku uu hlm 282-6

Dinukil dari buku The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation



Tidak ada komentar:

Posting Komentar