Halaman

Senin, 17 Maret 2014

Suul Khatimah

Setop Maksiat
Setop Maksiat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Moch Hisyam

Abdul Haq Al-Isybili meriwayatkan, “Di Kota Mesir hiduplah seorang pemuda yang selalu berada di masjid untuk mengumandangkan azan dan shalat. Dia termasuk pemuda yang mempunyai ketaatan luar biasa dan juga cahaya yang terpancar dari buah ibadah yang ia kerjakan.

Suatu hari, ia naik ke atas menara untuk azan dan tepat di bawah menara tersebut ada sebuah rumah milik seorang Nasrani. Ketika pemuda itu memperhatikan sekitar rumah tersebut, ia melihat anak perempuan dari pemilik rumah.

Ia pun terkena fitnah dengan memandang anak perempuan tersebut, pemuda membatalkan azannya lalu turun dan masuk ke rumah si gadis. Gadis itu berkata,” Ada apa dan apa yang engkau inginkan?” Pemuda itu menjawab, “Aku menginginkan kamu.”

Lalu, gadis itu kembali bertanya, “Mengapa?’’ Pemuda itu menjawab, “Engkau telah menawan pikiranku dan mencuri hatiku.” Gadis itu berkata, “Selamanya aku tidak akan mau menerimamu dengan keraguan.”

Pemuda itu berkata, “Aku akan menikahimu.” Lalu, gadis itu menjawab, “Bagaimana bisa? Engkau seorang Muslim sedang aku perempuan Nasrani dan ayahku tidak akan menikahkanku denganmu.” Pemuda itu berkata, “Saya akan masuk agama Nasrani.”

Gadis itu berkata, “Jika kamu bisa melakukannya, aku akan menuruti kemauanmu.” Akhirnya, pemuda tersebut memeluk agama Nasrani agar bisa menikahi gadis pujaannya. Kemudian, mereka tinggal di rumah si gadis.

Pada hari itu juga, pemuda itu naik ke atap rumahnya dan jatuh. Seketika itu juga ia tewas dan tidak pernah mendapatkan kemenangan. Bahkan, agamanya (Islam) pun terlepas darinya.

Sepenggal kisah yang dinukil dari kitab Al-Jawab Al-Kafi di atas berisi peringatan besar bagi kita semua bahwa suul khatimah dapat menimpa siapa pun termasuk orang yang asalnya selalu melakukan ketaatan.

Suul khatimah adalah hasil akhir yang jelek. Contohnya; orang yang asalnya senantiasa melakukan kebaikan, tetapi di akhir kehidupannya ia melakukan keburukan dan kemaksiatan serta kedurhakaan hingga maut mendatanginya.

Suul khatimah terjadi ketika seseorang terbujuk rayu melakukan kedurhakaan dan tenggelam di dalamnya. Ia dikendalikan kedurhakaan sampai maut menjemputnya atau maut telah menjempunya sebelum ia sempat bertobat kepada Allah SWT.

Ada sebab-sebab yang memicu seseorang mengalami suul khatimah. Di antaranya, kerusakan akidah, banyak bermaksiat, tidak istiqamah, dan iman yang lemah. Para orang-orang saleh sangat takut bila suul khatimah menimpa dirinya.

Sufyan ats-Tsauri pernah menangis dari malam hingga pagi hari. Lalu, beliau ditanya, “Apa ini hanya karena dosa?” Maka, beliau mengambil jerami dari tanah lalu berkata, “Sesungguhnya, dosa lebih ringan dari ini (jerami), akan tetapi aku menangis karena takut suul khatimah.’’

Untuk itu, hendaknya kita takut bila suul khatimah menimpa diri kita. Bila seseorang suul khatimah di akhir hayatnya, kebaikannya akan terhapus. Lebih dari itu, bila matinya dalam keadaan murtad, ia akan mendapatkan laknat.

Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah (2) : 217).

Agar terhindar dari suul khatimah, hendaknya kita menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan hendaknya beristiqamah dalam melaksanakan ketaatan yang diiringi dengan keikhlasan.

Abdul Haq Al-Isybili berkata, “Ketahuilah, suul khatimah tidak menimpa orang yang lahirnya selalu istiqamah dan batinnya sangat bersih. Selain itu, segera bertobat jika kita terjerumus dosa dan kemaksiatan. Jangan ditunda-tunda karena hal ini bisa menjadikan kita mati suul khatimah.’

Akhirnya, kita bermohon kepada Allah agar Dia menganugerahkan kepada kita husnul khatimah dan melindungi kita dari suul khatimah. Amin. Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar