Halaman

Senin, 30 Juli 2012

Kisah Kaisar dan Penunggang Kuda


Kisah Kaisar dan Penunggang Kuda

Ada seorang Kaisar yang mengatakan kepada penunggang kudanya yang setia mengabdi, apabila ia bisa mengendarai kudanya dan menjangkau wilayah sebanyak yang ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yang ia jangkau.

Tentu saja, sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya dan secepat mungkin pergi melakukannya.

Dia terus memacu dan memacu,
Mencambuk kudanya.
Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.

Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yang cukup besar, ia kelelahan dan sekarat.

Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, “Mengapa aku memaksa diriku begitu keras untuk menjangkau begitu banyak? Sekarang aku sekarat dan aku hanya memerlukan sebidang tanah yang sangat kecil untuk menguburkan diriku sendiri.”

PESAN MORAL,

Kisah di atas sama dengan perjalanan hidup kita.

Tiap hari kita memaksa diri dengan keras untuk mengumpulkan uang, kekuasaan atau menjadi tenar (money, power or fame).

Kita mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar dan hobi yang kita sukai.

Saat kita melihat ke belakang, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tak membutuhkan sebanyak itu, namun kita tak bisa mengembalikan waktu yang terlewatkan.

Hidup ini bukan hanya bekerja menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran.

Bekerja diperlukan untuk bertahan hidup dan agar dapat menikmati keindahan dan kebahagiaan dalam kehidupan, juga agar kita bisa menjadi dan membagi berkat dengan orang lain.

Hidup adalah keseimbangan antara bekerja dan bermain, untuk keluarga, sahabat dan waktu pribadi. Dan yang terpenting adalah memiliki hubungan pribadi dengan Allah SWT.

Kita harus memutuskan bagaimana caranya menyeimbangkan hidup!!!

“Tentukan dan Atur Prioritas Hidup Kita dengan Bijaksana.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar