Halaman

Senin, 07 Mei 2012

Memulai Hari Tanpa GALAU

Artikel Lepas

18/4/2012 | 26 Jumada al-Ula 1433 H | Hits: 2.540
Oleh: Muhammad Arzil Yusri
Kirim Print
Ilustrasi (inet)
dakwatuna.com - Pagi begitu indah untuk dilewati begitu saja, semangat memulai hari akan menjadi ukuran seberapa manfaatnya hari ini bagi kita. Memulai dengan hal-hal yang positif tentunya akan selalu dan berakhir dengan hasil yang positif pula. Asy Syahid Hasan Al-Banna pernah berkata “Malammu begitu berharga, maka jangan kamu murahkan dia dengan kelalaian”. Tentu dengan menghidupkan malam-malam kita dengan mendekati diri kepada Allah. Saya kira tidak masalah kalau pernyataan beliau saya copydan mengubah redaksi waktu yang ada, saya pun berkata “Pagi kita begitu berharga, maka jangan kita murahkan dia dengan kelalaian.”
Kicauan burung mengajari kita cara memulai hari, dengan kicauan merdunya pertanda mereka memulai hari dengan syukur dan memuji kebesaran Allah swt. Antara kita dan Burung, tapi bukan masalah mana yang lebih hebat untuk terbang, ini juga bukan urusan tentang siapa yang lebih pintar, juga bukan siapa yang lebih sempurna. Tetapi, siapa yang lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Sang Pencipta kepada dua makhluk ini.
“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan” (QS. Annur: 41)
Bersyukur dan bersyukur, memulai hari dengan memuji kebesaran Allah, insya Allah hari-hari kita akan dipenuhi kebahagiaan dan ketenangan. Jauh dari yang namanya kegalauan. Galau itu hadir tatkala kita sudah lupa cara berterima kasih atas apa yang kita terima saat ini. Kita lupa ada yang Maha di atas segalanya, sehingga dengan mudah terbawa suasana dan sangat disayangkan kalau sampai ada yang menyalahkan suasana, menggerutu dan timbul keputusasaan.
“Karena Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu.” (Benjamin Franklin)
Sehingga sedikit kali waktu bahagia yang kita miliki, selalu melihat kebahagiaan itu berada di atas kepala orang lain. Secara tidak sadar bahwa kebahagiaan juga berhak kita miliki dan itu ada, tapi belum terlihat oleh kita. Ayo mulai hari kita dengan:
1. Shalat subuh
Cara kita memulai hari dengan bersyukur, menyembah dan meminta kepada pemilik alam semesta, yang menggerakkan seluruh hati manusia. Sehingga kemudharatan tidak akan menimpa kita kecuali dengan izinNya, dan kesuksesan tidak akan kita raih kecuali dengan izinNya. Apapun kemauan kita, ayo kita minta sama pemilik Alam ini dan barengi usaha dan tawakal kita. Insya Allah tidak akan sia-sia. Selamat mencoba.
2. Dzikir subuh
Mensyukuri waktu subuh kita, karena di subuh ini masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menikmati sisa-sia hidup kita. Alangkah baik nya kalau kita memiliki buku panduan dzikir subuh, dan bisa dibeli di toko buku terdekat yaitu Alma’tsurat Dzikir pagi dan sore. Selamat mencoba.
3. Tilawah Al-Qur’an
Lantunan Kalamullah akan membuat ketenangan tersendiri bagi Batin kita, selain lipatan pahala dari huruf demi huruf yang kita baca. Selamat mencoba.
4. Ceria dan Senyum
Setelah ketiga hal di atas terpenuhi, maka keceriaan dan kebahagiaan akan sendirinya hadir menemani hari-hari kita.
Maka dengan empat hal di atas kita akan selalu siap menghadapi panas dinginnya hari ini, desas-desus, lika-liku kehidupan, dengan kata lain kegalauan akan minder dengan sendirinya dan akan meninggalkan kita dari Galau-Galau tak menentu. Selamat mencoba dan dijamin Berhasil, seandainya belum terbukti mengusir kegalauan hari-hari Anda maka cek kembali niat Anda.
“Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.” (Bediuzzaman Said Nursi)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/04/19853/memulai-hari-tanpa-galau/#ixzz1uEuHfjms

Tidak ada komentar:

Posting Komentar