Rahasia yang menggetarkan hati tntg Al Qur'an: Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci di dunia ini yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemukjizatan Qur’an tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli. Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti bahwa surat-surat/ayat-ayat di dalam Qur’an serba berkelipatan angka19. Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat: 30-31, yang artinya sbb:“Yang atasnya ada sembilan belas.…., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19). melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang- orang kafir, supaya orang- orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?” Hasil penemuannya yangsangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut:1. Kita mengetahui bahwa setiap surat di dalam Qur’an selalu diawali dengan bacaan ‘Basmallah’ sebagai statemen pembuka, yaitu “Bismillaahir-rahmaanir-rahiim ”(yang artinya:“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19×1): 1. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata: Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim.
Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut di dalam Qur’an ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19. Jumlah kata Ismi di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 19 buah (atau
Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut di dalam Qur’an ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19. Jumlah kata Ismi di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 19 buah (atau
19×1) Jumlah kata Allah di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19×142) Jumlah kata Arrahman di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19×3) Jumlah kata Arrahim di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6) Bahkan, apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga akan merupakan kelipatan 19, yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19×8). 1. Jumlah total keseluruhan surat-surat di dalam Qur’an sebanyak 114 surat (atau 19×6). Angka 114 bila dibagi 6 bagian yakni 1-19, 20-38,39-57, 58-76, 77-95, 96-114 lalu masing-masing dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan 19:1+2+3+ … +19 = 190 (19x10) 20+21+22+ … +38 = 551(19x29) 39+40+41+ … +57 = 912 (19x48) 58+59+60+ … +76 = 1273 (19x67) 77+78+79+ … +95 = 1634 (19x86) 96+97+98+ … +114 = 1995 (19x105) 1. Bacaan Basmallah di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat 30. Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3: “ Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika
kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah.
Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”Berikut terjemahan surat ke-27 ayat 29-31:“ Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.” 1. Pada surat ke-7 ayat 30 tempat ditemukannya bacaan Basmallah apabila
bilangan surat dan
ayatnya dijumlahkan
maka hasilnya
merupakan kelipatan
angka 19, yaitu
27+30=57 (atau
19x3).
2. Dari point 4 di atas
ditemukan hubungan
yang menarik antara
surat ke-9 dan ke-27.
Surat ke-27 ternyata
merupakan surat
yang ke-19 jika
dihitung dari surat
ke-9.
========= surat ke-: 9, 10,
11, 12, . . . , 25, 26, 27
==== urutan surat ke-: 1, 2,
3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bahkan,apabila bilangan
surat-suratnya dijumlahkan
mulai dari surat ke-9 s.d.
ke-27 maka hasilnya pun
adalah kelipatan 19, yaitu:
(9+10+11+12+ …
+24+25+26+27 = 342 (atau
19x18).
1. Wahyu pertama (surat
ke-96 ayat 1-5) terdiri
atas 19 kata (atau
19x1) dan 76 huruf
(atau 19x4).
2. Wahyu kedua (surat
ke-68 ayat 1-9) terdiri
atas 38 kata (atau
19x2).
3. Wahyu ketiga (surat
ke-73 ayat 1-10)
terdiri atas 57 kata
(atau 19x3).
10. Wahyu terakhir (surat
ke-110) terdiri atas 19 kata
(atau 19x1).
11. Wahyu yang pertama kali
menyatakan ke-Esaan Allah
adalah wahyu ke-19 (surat
ke-112).
12. Surat ke-96, tempat
terdapatnya wahyu pertama,
terdiri atas 19 ayat (atau
19×1) dan 304 huruf (atau
19×16). Selain itu juga
ternyata surat ke-96
tersebut merupakan surat
yang ke-19 bila diurut/
dihitung mundur dari
belakang Qur’an.
========= surat ke-: 114,
113, 112, 111, . . . , 98, 97, 96
==== urutan surat ke-: 1, 2,
3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bukti ini menunjukkan
bahwa Qur’an tersusun
dengan perhitungan sistim
kunci (interlocking system),
sesuai maksud dari surat
ke-85 ayat 20, yang artinya :
“Allah telah mengunci
mereka dari belakang”.
Bahkan, apabila bilangan
surat-suratnya dijumlahkan
mulai dari surat ke-114 s.d.
ke-96 maka hasilnya pun
adalah kelipatan 19, yaitu
114+113+112+111+…
+98+97+96 = 1995 (atau
19x105).
13. Bagian tengah-tengah
Qur’an jatuh pada Surat
ke-18 ayat 19 (atau 19×1).
14. Juga ditemukan bukti
bahwa surat-surat yang
memiliki 8 (delapan) ayat
dan 11 (sebelas) ayat
ditemukan yang paling
banyak di dalam Qur’an,
yakni masing-masing terdiri
dari 5 (lima) buah surat.
Disusul kemudian surat-
surat yang memiliki 3 (tiga),
19 (sembilan belas), 29 (dua
puluh sembilan), 30 (tiga
puluh), dan 52 (lima puluh
dua) ayat, yang masing-
masing terdiri dari 3 (tiga)
buah surat. Apabila
dijumlahkan ayat-ayat
tersebut sesuai dengan
kelompoknya maka hasilnya
merupakan kelipatan 19,
yaitu sbb:
1. surat ke-: 97,
95, 98, 99, 102
masing-masing
terdiri atas 8
ayat.
surat ke-: 97,
95, 98, 99, 102
masing-masing
terdiri atas 8
ayat.
Apabila jumlah ayat-ayatnya
dijumlahkan: 8+11 = 19
(atau 19x1).
1. surat ke-: 103,
108, 110
masing-masing
terdiri atas 3
ayat
surat ke-: 82,
87, 96 masing-
masing terdiri
atas 19 ayat
surat ke-: 48,
57, 81 masing-
masing terdiri
atas 29 ayat
surat ke-: 32,
67, 89 masing-
masing terdiri
atas 30 ayat
surat ke-: 14,
68, 69 masing-
masing terdiri
atas 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya
dijumlahkan:
3+ 19+29+30+52 = 133
(atau 19x7).
15. Qur’an merupakan satu-
satunya kitab suci di dunia
ini yang memiliki tanda-
tanda khusus (initials)
berupa huruf-huruf (code
letters) atau sebagaimana
disebut dalam bahasa Arab
“Muqatta-’aat” yang artinya
“kata singkatan”. Di dalam
Qur’an terdapat sebanyak 29
(dua puluh sembilan) surat-
surat yang diawali dengan
14 (empat belas) macam
kombinasi dari 14 (empat
belas) huruf-huruf
“Muqatta-’aat”.
14 huruf itu adalah: alif, lam,
mim, ra’, kaf, ha’, ya’, ‘ain,
shad, tha’, sin, qaf, nun, dan
kha’.
14 macam kombinasi
huruf-huruf tersebut adalah:
1) alif, lam, mim, 2) ha’, mim,
3) alif, lam, ra’, 4) alif, lam,
mim, ra’, 5) tha’, sin, 6) tha’,
sin, mim, 7) ya’, sin, nun,
9) kaf, ha’, ya’, ‘ain, shad, 10)
alif, lam, mim, shad, 110
shad, 12) qaf, 13), ‘ain, sin,
qaf, dan 14) tha’, ha’.
29 surat adalah surat ke-: 2,
3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44,
45, 46, 50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari
banyaknya huruf, banyaknya
kombinasi, dan banyaknya
surat dijumlahkan maka
hasilnya merupakan
kelipatan 19, yaitu
14+14+29 = 57 (atau 19×3).
Terhadap tanda-tanda
dengan kata singkatan ini,
para ahli tafsir berbeda-beda
pendapat. Ada yang
menyerahkan pengertiannya
kepada Allah karena
dipandang termasuk ayat-
ayat mutasyaabihaat, ada
pula yang berpendapat
huruf-huruf abjad itu
berfungsi untuk menarik
perhatian para pendengar
supaya memperhatikan
bacaan-bacaan di dalam
Qur’an.
Namun berkat penemuan
angka 19 kini terbukalah
maksud sesungguhnya dari
adanya huruf-huruf
“Muqatta-’aat” tersebut,
yaitu berfungsi sebagai
penjaga keaslian/
keotentikan Qur’an karena
berhubungan dengan angka
19.
Perhatikanlah demonstrasi-
demonstrasi berikut!!!
16. Surat ke-68 diawali huruf
Nun. Setelah diteliti jumlah
huruf Nun yang terdapat
pada surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
68 Nun
133 Kelipatan
19
19 x 7
17. Berikut terjemahan surat
ke-68 ayat 2-6: “Nun. Berkat
kemuliaan Tuhanmu, engkau
(Muhammad) sekali-kali
bukan orang gila, dan
sesungguhnya bagimu
pahala yang besar, dan
sesungguhnya engkau
benar-benar berbudi pekerti
yang luhur, maka kelak kamu
akan melihat dan mereka
(orang-orang kafir) pun
akan melihat, siapa di antara
kamu yang gila.”
18. Surat ke-42 dan surat
ke-50 diawali huruf Qof.
Setelah diteliti huruf Qof
yang terdapat pada kedua
surat tersebut sebanyak 114
huruf (atau 19×6). Ada yang
berpendapat bahwa huruf
Qof ini singkatan dari kata
‘Qur’an’ karena Qur’an terdiri
dari 114 surat.
Q.S.
42
50 Qof
57
57
— -
+
114
Kelipatan
19=19 x
3
19. Hal lain yang
mencengangkan adalah
Allah biasanya menyebut
kaumnya Nabi Luth dengan
kalimat “Qaumu Luuth” yang
ditemukan sebanyak 12 kali
dalam Qur’an, namun pada
surat ke-50 ayat 13, sebutan
tersebut berganti menjadi
“Ikhwanu Luuth” yang
artinya ” saudara-
saudaranya Nabi Luuth”.
20. Tampaknya Allah sengaja
menghilangkan unsur Qof
dalam kalimat tersebut agar
jumlah huruf ‘Qaf’ dalam
Qur’an tetap berkelipatan 19,
sebab jika tidak diganti
maka jumlahnya akan
bertambah menjadi 115.
21. Berikut terjemahan surat
ke-50 ayat 1-2: “Qaaf, demi
Al Qur’an yang sangat mulia,
mereka tercengang lantaran
datang kepada mereka
seorang pemberi peringatan
dari (kalangan) mereka
sendiri, maka berkatalah
orang-orang kafir, “Ini
sesuatu perkara yang amat
aneh.”"
22. Surat ke-42 diawali huruf
‘ Ain, Sin, dan Qof. Setelah
diteliti jumlah total ketiga
huruf tersebut pada surat
ke-42 merupakan kelipatan
19.
Q.S.
42 ‘Ain Sin
Qaf
98+54+57 Total
=
209 Kelipatan
19
19 x 11
23. Surat ke-36 diawali huruf
Ya ’, dan Sin. Setelah diteliti
jumlah total kedua huruf
tersebut pada surat ke-36
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
36 Ya’ Sin
237+48 Total
=
285 Kelipatan
19
19 x 15
24. Surat ke-13 diawali huruf
Alif, Lam, Mim, dan Ro’.
Jumlah total huruf-huruf
tersebut pada surat ke-13
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
13 Alif Lam Mim Ro’
605+480+260+137 Total
=
1482 Kelipatan
19
19
Surat ke-7 diawali huruf Alif,
Lam, Mim, dan Shod. Jumlah
total huruf-huruf tersebut
pada surat ke-7 merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
7 Alif Lam Mim Shad
2529+1530+1164+97 To
=
53
25. Surat ke-19 diawali huruf
Kaf, Ha’, Ya’, ‘Ain, dan Shad.
Jumlah total huruf-huruf
tersebut pada surat ke-19
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
19
Kaf Ha’ Ya’ ‘Ain Shad
137+175+343+117+26 T
=
7
26. Di awal (ayat pertama)
surat ke-7, 19, dan 38
terdapat huruf Shod. Total
jumlah huruf Shod dalam
ketiga surat tersebut
ternyata merupakan
kelipatan 19.
Q.S.
7
19
38 Shod
97
26
29
— - +
152
Kelipatan
19= 19 x
8
27. Ada hal yang menarik,
yakni pada surat ke-7 ayat
69 ditemukan kata
bashthatan yang artinya
“melebihkan” (jika dieja
terdiri dari huruf ba’, shod,
tho’, ta’). Padahal lazimnya
kata tersebut haruslah dieja
dengan huruf ba’, sin, tho’,
ta’ (contohnya pada surat
ke-2 ayat 247). Menurut
riwayat, pada saat turunnya
ayat 69 tersebut Jibril
menyuruh Nabi Muhammad
menuliskan kata “basthatan”
dengan huruf shod, namun
unsur huruf shod itu tetap
harus dibaca sebagai huruf
sin, dan hal ini ditandai
dengan huruf sin tersebut
ditempatkan sebagai huruf
kecil di atas huruf shod.
28. Tampak sekali bahwa
Allah memberi tambahan
(“melebihkan”) huruf shod
agar jumlahnya di dalam
Qur’an menjadi berkelipatan
19, sebab jika tidak maka
jumlahnya berkurang
menjadi 151.
29. Berikut terjemahan surat
ke-7 ayat 69: “Apakah kamu
(tidak percaya) dan heran
ketika datang kepadamu
peringatan dari Tuhanmu
yang dibawa oleh seorang
laki-laki di antaramu untuk
memberi peringatan
kepadamu? Dan ingatlah
ketika Allah menjadikan
kamu sebagai angkatan
pengganti sesudah
lenyapnya kaum Nuh, dan
Tuhan telah melebihkan
kekuatan tubuh dan
perawakanmu.”
30. Surat ke-40 s.d. ke-46
diawali huruf Ha’ dan Mim.
Setelah diteliti jumlah total
kedua huruf tersebut pada
surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
40
41
42
43
44
45
46
Ha’ Mim
64 380
48 276
53 300
44 324
16 150
31 200
36 225
————–
+
292+1855
Total=
2147 Kelipata
19= 19
113
31. Surat ke-10, 11, 12, 14,
dan 15 diawali huruf Alif,
Lam, dan Ro’. Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada
surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
10
11
12
14
15 Alif
13 19
1370
1306
585
493 +
+
+
+
+ Lam
913
794
812
452
323 +
+
+
+
+ Ro’
257
325
257
160
96 Total
=
2489
=
2489
=
2375
=
1 197
=
912
Kel
19
= 19
13
= 19
13
= 19
12
= 19
63
= 19
48
32. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31,
dan 32 diawali huruf Alif,
Lam, dan Mim. Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada
surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Q.S.
2
3
29
30
31
32
Alif
4502
2521
774
544
347
257 +
+
+
+
+
+ Lam
3202
1892
554
393
297
155 +
+
+
+
+
+ Mim
2 195
1249
344
317
173
158 Total
=
9899
=
5662
=
1672
=
1254
=
817
=
570
33. Surat ke-19 diawali huruf
Kaf, Ha’, Ya’, Sin, dan Shod
Surat ke-20 diawali huruf
Tho’ dan Ha’
Surat ke-26 diawali huruf
Tho’, Sin, dan Mim
Surat ke-27 diawali huruf
Tho’ dan Sin
Surat ke-28 diawali huruf
Tho’, Sin dan Mim
Maka perhatikanlah
hubungan yang sangat
menarik berikut ini:
Q.S.
19
20
26
27
28
Ha’
175
251
—
—
—
Tho’
—
28
33
27
19 Sin
—
—
94
94
102 Mim
—
—
484
—
460 To
————————- +
426 + 107 + 290 + 944 = 17
Data di atas dapat dijelaskan
dalam ilmu Matematika
(Aljabar). Kumpulan huruf-
huruf yang memulai kelima
surat di atas adalah
himpunan yang anggota-
anggotanya adalah huruf-
huruf yang bersangkutan.
Pada kolom pertama adalah
irisan himpunan 1 dan 2
yang adalah huruf Ha’ pada
surat ke-19 dan ke-20, yaitu
175+251=426. Pada kolom
kedua adalah 28+33+27+19
yang merupakan irisan
empat himpunan,yaitu
himpunan 1 iris, himpunan 2
iris, himpunan 3 iris,
himpunan 4 iris, himpunan 5
iris; yang adalah himpunan
dengan anggotanya huruf
Tho’. Lebih lanjut himpunan
ketiga adalah irisan
himpunan 3 dan 5 dikurangi
himpunan 4, yaitu himpunan
dengan anggotanya huruf
Mim.
Hal ini merupakan suatu
kenyataan bahwa Qur’an
perlu dilihat dengan
kacamata orang-orang
eksak, karena tak mungkin
bisa diungkap hanya oleh
seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang
keistimewaan angka 19
Dalam khazanah Islam
1. Keistimewaan angka
19 dalam ilmu
matematika dikenal
sebagai salah satu
‘Bilangan Prima’ yakni
bilangan yang tak
habis dibagi dengan
bilangan manapun
kecuali dengan satu
dan dirinya sendiri.
Keistimewaan
tersebut
melambangkan
bahwa sifat-Nya yang
serba MAHA tidak
dibagikan kepada
siapapun juga kecuali
bagi diri-Nya sendiri
(surat ke-112 ayat 3).
2. Angka 19 terdiri dari
angka 1 dan 9 di
mana angka 1
merupakan bilangan
pokok pertama dan
angka 9 merupakan
bilangan pokok
terakhir dalam sistem
perhitungan kita.
Keistimewaan
tersebut
menunjukkan sifat
Allah, yakni “Maha
Awal” dan “Maha
Akhir” (surat ke-57
ayat 3).
3. Angka 1
melambangkan sifat-
Nya yang “Maha
Esa” (surat ke-112
ayat 1) sedangkan
angka 9 sebagai
bilangan pokok
terbesar
melambangkan salah
satu sifat-Nya yang
ke-38 (=19x2) yaitu
“Maha Besar”.
4. Dalam kalender tahun
Hijriyah (sistem
peredaran bulan),
tahun kabisat terjadi
pada setiap 19 tahun
sekali.
5. Raka’at dalam sholat
wajib 5 waktu: Subuh
2, Zuhur 4, ‘Asar 4,
Magrib 3, Isya’ 4, kalau
diurut menjadi 24434.
Bagilah dengan 19
hasilnya 24434 : 19 =
1286 tanpa sisa.
Anehnya angka 1286
kalau dibalik menjadi
6821, kalau dibagi 19
hasilnya 359, juga
tanpa sisa. Artinya,
perintah sholat itu
dari ALLAH SWT; wajib
untuk dilaksanakan.
Dalam khazanah ilmu
pengetahuan
1. Dalam buku “Atlas
Anatomi” yang
disusun oleh Prof. Dr.
Chr. P. Raven dapat
diketahui bahwa
sebagian dari
kerangka manusia,
yaitu: tulang leher ada
7 ruas, tulang
punggung ada 12
ruas, jadi jumlahnya
19 ruas. Menurut para
biolog, ke-19 ruas
tulang tersebut
mempunyai peranan
yang sangat penting
bagi setiap manusia
karena di dalamnya
terdapat sumsum
yang merupakan
lanjutan dari otak,
dengan syaraf-syaraf
yang menuju ke
seluruh bagian tubuh.
Adanya gangguan
pada ruas tersebut
maka seluruh tubuh
akan kehilangan
kekuatannya.
Juga ditemukan hal yang
menarik; anggota tubuh
manusia seperti tangan dan
kaki sangatlah penting
fungsinya bagi kehidupan
kita. Bila diteliti ternyata
terdapat 19 ruas tulang
pada masing-masing tapak
tangan/kaki (dengan
mengecualikan ruas-ruas
pergelangan tangan). Dan
tahukah Anda bahwa bentuk
tapak tangan/kaki kita
menyerupai bentuk kata
“Allah” (dalam bahasa Arab)?
1. Di alam terdapat 81
unsur kimia stabil.
Ada dua unsur di alam
yang tidak stabil, yaitu
Thorium dan
Uranium. Keduanya
bernomor atom 90
dan 92 dalam sistem
periodik. Proton-
proton dalam inti
atom yang saling tolak
karena bermuatan
sama, “direkat” oleh
gaya kuat. Sedangkan
gaya lemah
menyebabkan inti
atom Thorium dan
Uranium tidak stabil
menjadi “lapuk”
terbelah dengan
mengeluarkan sinar
radioaktif, sehingga
Thorium dan Uranium
disebut pula zat
radioaktif. Karena
terbelah itu keduanya
memperanakkan zat-
zat radioaktif pula,
yaitu dalam sistem
periodik bernomor
atom 84, 85, 86, 87,
88, 89 dan 91. Hingga
hari ini sudah dikenal
106 unsur dalam
sistem periodik. Patut
dicatat, bahwa dua di
antaranya Technetium
bernomor atom 43
dan Promethiu
bernomor atom 61
dalam sistem periodik,
keduanya adalah
unsur “siluman”.
Keduanya, jika
tersusun, akan hilang
dalam sekejap
sehingga
sesungguhnya bukan
106 unsur yang
aktual, melainkan
hanya 104 unsur
dalam sistem periodik.
Maka di antara 106
unsur kimia dalam
sistem periodik ada
81 unsur stabil, 2
unsur siluman, dan
nomor atom 84 ke
atas unsur tidak
stabil/radioaktif, yang
intinya terbelah.
Dalam penelusuran angka 19
di dalam sistem periodik
yang dihubungkan dengan
Al Qur’an, diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Unsur kimia
dalam sistem
perodik intinya
TERBELAH mulai
nomor atom 84.
Kita lihat di
dalam Al-Qur’an
surah 84, yaitu
surah al-
Insyiqaq,
artinya:
TERBELAH.
Unsur siluman
Technetium
dengan nomor
atom 43 dan
Promethiu
dengan nomor
atom 61.
Apabila disusun deret 43 +
44 + 45 + 46 + ..+ 61 = 986
= 52 x 19.
Apabila kita jumlahkan
nomor atom dari unsur
stabil dalam sistem periodik,
kemudian dikuarangi
dengan jumlah nomor atom
dari kedua unsur siluman
itu, akan kita peroleh:
(1+2+3+..+83) – (43 + 61) =
3382 = 178 x 19.
1. Kita lihat dalam
Al Qur’an Surah
43 dan Surah
61. Surah 43
terdiri atas 89
ayat dan Surah
61 terdiri atas
14 ayat. Di atas
telah disebutkan
bahwa jumlah
Basmalah 114
walaupun Surah
9 tidak di mulai
dengan
Basmalah,
namun pada
Surah 27 ada 2
Basmalah. Itu
mengisyaratkan
bahwa
Basmalah
adalah bagian
dari surah-
surah, kecuali
Surah 9 (karena
memang tidak
dimulai dengan
Basmalah). Maka
lihatlah hasilnya,
jika nomor Surat
dijumlahkan
dengan jumlah
ayat
dijumlahkan
dengan
Basmalah:
43 + 89 +1 =133 = 7 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19
1. Yang terakhir,
angka 43 dan
61 adalah
sejenis dengan
angka 19, yaitu
ketiga-tiganya
merupakan
bilangan prima.
Bahwa angka 19 adalah
kode matematika yang
melatarbelakangi komposisi
literer Qur’an, suatu
fenomena unik yang tiada
duanya yang sekaligus
membuktikan bahwa Qur’an
adalah benar-benar wahyu
Illahi, bukan hasil otak-atik
manusia atau jin. Otak
manusia tidak akan
mampu mencipta “karya
literer yang tunduk pada
suatu kode matematik,
namun sekaligus
membawa tema utamanya
yang tak terbantahkan”.
Apalagi bila mengingat
turunnya Qur’an secara
berangsur-angsur, dengan
bagian-bagian surat yang
acak tidak berurutan,
disesuaikan dengan
peristiwa-peristiwa yang
melatar-belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat
berfungsi sebagai
pemelihara keotentikan
Qur’an. Angka 19 dapat
digunakan untuk mengecek
apakah di dalam sebuah
kitab Qur’an terdapat suatu
kesalahan atau tidak,
dengan cara menghitung
kata-kata krusial yang
jumlahnya dalam Qur’an
multiplikatif dengan angka
19, kemudian membagi
angka hasil hitungan
dengan 19, maka akan
terlacaklah ada atau tidaknya
suatu kesalahan. Angka 19
pada Al-Qur’an seperti cyclic
redundancy check (CRC)
pada sistem komputer, bila
CRC dari sumber tidak sesuai
dengan tujuan berarti ada
kesalahan dalam
pengiriman/penyimpanan
data. Angka 19 pada Al-
Qur’an sebagai angka
penguji apakah ada
penambahan atau
pengurangan jumlah surah,
ayat, basmallah bahkan
jumlah huruf pada Al-Qur’an,
bila hasil baginya bulat tanpa
sisa berarti benar, bila
bersisa berarti ada
kesalahan. Demikianlah,
seluruh isi Qur’an seutuhnya
akan tetap asli hingga di
akhir zaman karena telah
disegel oleh-Nya dengan
angka 19 yang merupakan
lambang identitas-Nya.
Wallahu a’lam bissawab.
Memang, banyak kalangan
yang anti-Islam merespon
dengan sangat negatif akan
hal-ihwal keajaiban angka
19 ini. Namun kalau kita
telusuri lebih jauh itu hanya
wujud dari rasa frustasi
karena pengingkaran
mereka terhadap kebenaran
yang hakiki. Mereka bahkan
menggunakan angka 19
sebagai bahan untuk
memperolok-olokan Islam
dengan segala tipu-daya, trik
dan segala bentuk hinaan.
Sama sekali tidak
mencerminkan pribadi umat
beragama yang penuh kasih
sayang sesama manusia.
Tapi itulah mereka, dari dulu
hingga sekarang hanya bisa
menghina dan mengejek,
tidak lebih. Sementara
apabila ditantang apakah
mereka dapat membuktikan
kebenaran keyakinan
mereka dan kitab yang
mereka agul-agulkan itu,
hasilnya nihil. Diputar-putar
dari A sampai Z pun tidak
pernah berhasil. Hasilnya
justru banyak dari kalangan
ahli pikir dan elit mereka
yang beralih ke Islam karena
semakin dalam mereka
meneliti Islam semakin
banyak bukti-bukti
kebenaran yang mereka
dapati. Sebaliknya, dari
kalangan yang anti-Islam,
mereka begitu bangganya
menghitung-hitung jumlah
statistik orang-orang Islam
yang beralih ke agama
mereka, yang notabene
adalah BUKAN dari kalangan
pemikir dan elit Islam, justru
dari kalangan masyarakat
kelas bawah yang sangat
tidak faham atau awam akan
Islam; dan yang
menyedihkan, sebagian
besar hanyalah karena
alasan ekonomi atau lainnya;
BUKAN karena hasil
penelitian, olah pikir, dan
perenungan tingkat tinggi.
Sebagai bahan renungan,
perhatikanlah beberapa ayat
di bawah ini:
Surat ke-15 ayat 9:
“Sesungguhnya Kami yang
menurunkan Al Qur’an dan
Kami pulalah yang tetap
menjaganya.”
Surat ke-41 ayat 42: “Yang
tidak datang kepadanya
(Qur’an) kesalahan/
kekeliruan baik dari depan
maupun dari belakangnya,
yang diturunkan dari Tuhan
Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Terpuji.”
Surat ke-86 ayat 13:
“Sesungguhnya Al Qur’an itu
benar-benar firman-Nya
yang membedakan antara
yang benar dan yang salah.”
Surat ke-18 ayat 27: “Dan
bacakanlah apa yang
diwahyukan kepadamu yaitu
Kitab Tuhanmu (Qur’an).
Tidak ada seorang pun yang
dapat merubah kalimat-
kalimat-Nya. Dan kamu tidak
akan menemukan tempat
berlindung selain dari pada-
Nya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar