Alnor: Cahaya Islam di Puncak Bola Dunia
Kota Tromsø merupakan kota terbesar di wilayah paling utara Norwegia. Kota ini terkenal sebagai salah satu kota pariwisata di Norwegia karena mempunyai beberapa daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, khususnya karena letak geografisnya yang berada di Arctic Circle atau sekitar 2000 km dari kutub utara. Di musim dingin kota Tromsø merupakan salah satu lokasi terbaik untuk mengamati Aurora Borealis (Northern Light), sementara di puncak musim panas khususnya di bulan Juli, ia dibanjiri wisatawan mancanegara yang ingin menikmati indahnya Midnight Sun, saat matahari bersinar 24 jam sehari di wilayah ini.
Sabeel Ahmed, Meninggalkan Profesi Dokter Demi Dakwah Islam
Kecintaannya pada dunia dakwah, membuatnya rela melepas profesinya sebagai dokter ahli radiologi dan lebih memilih berkonsentrasi untuk berdakwah. Ia mengaku tertarik menekuni dakwah setelah mengetahui bagaimana perjuangan ulama Ahmed Dedat dan Zair Naik dalam menyebarluaskan ajaran Islam.
Ethel Mae Blizzard: 29 Tahun Menemukan Islam
Ethel Mae Blizzard, sekarang tinggal di San Diego, California, AS, melakukan pencarian selama 29 tahun untuk memastikan agama apa yang pas untuknya. Sejak kecil hingga usia 16 tahun, Mae dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menganut agama Mormon. Tapi pada usia 18 tahun, ia tidak lagi mempercayai ajaran agamanya itu dan mulai berfikir bahwa ada Tuhan di luar sana, di suatu tempat.
Frank Estrada: Pernah Membenci Arab dan Islam
Frank Estrada adalah seorang penganut agama Katolik Roma yang taat. Ia menerima sepenuh jiwa ajaran-ajaran gereka Katolik Roma meski ada sebagian ajaran yang bertentangan dengan akal sehatnya. Estrada bukan hanya menjalankan keyakinannya dengan teguh tapi dalam setiap kesempatan ia berusaha mencari pengikut dan mengajak orang lain untuk memeluk agamanya.
Sulaiman Castro: Karena Islam Mengajarkan Kasih Sayang untuk Seluruh Umat Manusia
Rafael Castro, lahir dari keluarga Italia yang menganut agama Katolik yang cukup taat. Seperti penganut Katolik lainnya, sejak kecil Castro menjalani proses pembaptisan, komuni dan diwajibkan ikut dalam sekolah minggu. Ketika itu merasa nyaman menjalami kehidupan religinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar