Halaman

Senin, 31 Mei 2021

COBA PERHATIKAN KEADAAN RUMAH ANDA



Rumah yang dihidupkan dengan ibadah, maka ia akan menjadi terasa nyaman dan hati penghuninya akan tenang, tentram, dan bahagia.

Sedang rumah yang dipenuhi dengan maksiah, maka ia akan menjadi tidak nyaman dan hati penghuninya juga tidak tenang dan gersang.

Syeikh Binbaz -rahimahullah- mengatakan:

“Suatu keluarga, semakin banyak mereka membaca Qur’an, atau mempelajari hadits, atau membaca dzikir, bertasbih dan bertahlil; maka mereka akan semakin selamat dari setan dan semakin jauh darinya..

Sebaliknya, semakin mereka dipenuhi dengan kelalaian dan dan hal-hal yang menyebabkan mereka lalai, seperti: nyanyian bermusik, dan membincangkan gosip; maka mereka akan semakin dekat dengan setan yang menyemangati mereka melakukan kebatilan..”

[Fawaid Ilmiyah min Durus Baziyyah 1/142]

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya yang paling penting bukanlah bentuk fisik rumah.. tapi bagaimana kita membangun sisi rohaninya, agar sebuah rumah hidup dengan ibadah-ibadah yang dicintai oleh Allah ta’ala, sehingga rahmat Allah memenuhi rumah tersebut.

Rumah yang megah, setiap orang kaya bisa membuatnya.. tapi itu tidak menjamin kenyamanan penghuninya.

Oleh karena itu, seringkali kita mendapati rumah megah, tapi hati kita tidak nyaman saat memasukinya.. sebaliknya seringkali kita dapati rumah yang sangat sederhana, tapi hati kita sangat nyaman dan bahagia tinggal di dalamnya.

Inilah kemurahan Allah ta’ala.. bahwa kenyamanan suatu rumah bisa didapatkan oleh siapapun.. baik yang kaya maupun yang miskin.. kuncinya satu, hidupkan rumah itu dengan ibadah yang dituntunkan oleh-Nya.

Silahkan dishare… Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh,

Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

ref : https://bbg-alilmu.com/archives/30543

SEMUA PERNAH BERDOSA



🌴🌴🌴

Wahai saudaraku..

kita semua pernah berdosa, baik dosa yang dilihat orang banyak, baik dosa yang diketahui orang lain, atau dosa yang hanya kita sendiri yang tahu, hanya Allah yang melihat kita, hanya malaikat yang mencatat dosa-dosa kita.

🌴🌴🌴

Maka janganlah ragu, saya dan anda jangan ragu untuk kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala,nuntuk bertaubat untuk meneteskan air mata mengakui dosa-dosa kita. Sesungguhnya Rabb kita Allah Subhanahu wata’ala sangat sayang dan gembira jika kita kembali kepadaNya.

≠======🌴🌴🌴🌴🌴=======

Minggu, 30 Mei 2021

MALAM PERTAMA SAAT KAU DIKUBURKAN



🌴🌴🌴

Saat itulah banyak kejadian kau alami, tapi tidak seorang pun dapat menceritakannya kepadamu.

Sebaliknya, kamu pun tidak dapat menceritakannya kepada siapapun.

🌴🌴🌴

Yang jelas, kita semua harus mempersiapkan bekal masing-masing.

Dan bekal itu bukanlah harta, namun TAKWA, yakni: melakukan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Carilah bekal kalian, dan sebaik-baik bekal adalah KETAKWAAN.” [Albaqoroh: 197].

🌴🌴🌴

Dalam ayat lain Allah ta’ala berfirman (yang artinya):

“Wahai kaum mukminin, BERTAKWALAH kalian kepada Allah, dan lihatlah diri masing-masing apakah yang sudah dia persiapkan untuk hari esoknya, dan BERTAKWALAH kalian kepada Allah.” [Alhasyr: 18].

🌴🌴🌴

Lihatlah bagaimana Allah mengulang perintah untuk bertakwa hingga dua kali di ayat yang pendek ini, agar kita tidak lupa bahwa persiapan yang paling baik untuk hari esok adalah TAKWA, wallohua’lam

Jumat, 28 Mei 2021

BERUSAHALAH UNTUK MEMBERI MAKA ENGKAU AKAN MENERIMA


 

🌴🌴

Berusahalah untuk memberi.. engkau akan menerima..

Ketika engkau hidup untuk membahagiakan orang lain, Allah akan memberimu orang-orang yang akan membahagiakanmu.

Maka berusahalah untuk memberi, bukan menerima.. semakin engkau memberi, engkau akan semakin banyak menerima tanpa engkau minta.

🌴🌴🌴

Selama engkau mengharapkan kebaikan untuk orang lain, kebaikan akan datang kepadamu dari jalan yang tidak kau bayangkan.

🌴🌴🌴

Tapi baikkanlah niatmu, Allah akan membaikkan keadaanmu.

Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita semua.. dan membaikkan kehidupan akhirat dan dunia kita.. amin.

MUSUH IKHLAS ADAKAH DALAM DIRI KITA


Ibnul Qoyyim Rohimahullah berkata:

ععدوالإخلاص وهاذمه الرغبة في مدح الناس والطمع فيما عندهم. فمن نقى قلبه من هذين سهل عليه تحقيق باب الإخلاص

Musuh ikhlas dan penghancur nya adalah 

1. Berharap memperoleh pujian orang-orang.

2. Berharap pemberian dari mereka.

Barangsiapa yang membersihkan hatinya dari dua perkara ini maka mudah baginya untuk mewujudkan keikhlasan.

Silahkan kita mengecek hati kita dengan ketat dan detail…

Apakah kita telah selamat dari dua perkara ini?

Ataukah kita masih mencintai dua perkara ini?

TATACARA SHALAT GERHANA



Bagaimana tata cara shalat gerhana?

Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata caranya.

Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1: 435-437)

🌴🌴🌴

Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan:

“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)

“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044)

BACA JUGA: ORANG YANG HATINYA KOSONG DARI AL QUR'AN

Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.

[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.

[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.

[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’

[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

[11] Tasyahud.

[12] Salam.

[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438)

🌴🌴🌴

Semoga bermanfaat

Selesai disusun ulang pada 13 Dzulhijjah 1435 H di Darush Sholihin

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber https://rumaysho.com/9044-tata-cara-shalat-gerhana-2.html


======🌴🌴🌴🌴🌴======

Minggu, 23 Mei 2021

BERLINDUNG DARI KEJAHATAN DIRI



🌴🌴🌴

Tatkala anda selalu merasa pasti benar dan yang lain pasti selalu salah..

Tatkala anda hanya siap mengkritik orang dan sebaliknya tatkala dikiritik muka anda selalu membara..

🌴🌴🌴

Tatkala anda selalu bernafsu mencari salah orang lain, namun anda tiada pernah siap ditegur oleh orang lain..

Tatkala anda begitu bahagia bila merasa di atas orang lain, sedangkan di saat ada orang lain berada di atas, dada anda menjadi sesak..

BACA JUGA: SAAT ANDA BERLUMUR DOSA

Dan tatkala tatkala serupa lainnya, maka segera baca do’a khutbah al hajah, yang salah satunya memuat permohonan berikut:

وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،

“Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita”

🌴🌴🌴 

Semoga Allah mengaruniakan cermin ke dalam jiwa anda dan sebelumnya jiwa saya juga. Amiin


=======🌴🌴🌴🌴🌴=======

SAAT ANDA BERLUMURAN DOSA



Saat Anda berlumuran dosa; memperbanyak ISTIGHFAR lebih afdhol daripada banyak bertasbih.

Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:

“Ada seorang ulama ditanya: Manakah yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba, bertasbih atau beristighfar?

BACA JUGA: BEBERAPA KALIMAT YANG PENTING UNTUK SELALU DIINGAT

Dia menjawab: Bila sebuah pakaian bersih, maka parfum dan air mawar lebih bermanfaat baginya.

Tapi apabila pakaian itu kotor, maka sabun dan air panas lebih bermanfaat baginya”.

[Alwaabilus shoyyib, Ibnul Qoyyim, 92]

🌴🌴🌴

Mungkin ada yang bertanya, berarti kita akan beristighfar saja, karena kita selalu merasa berlumuran dosa?!

Kita katakan: “memperbanyak istighfar”, bukan berarti tidak membaca dzikir yang lain sama sekali.

🌴🌴🌴

Dan tidak diragukan lagi bahwa perasaan ‘berlumuran dosa’ tidak akan selamanya menghinggapi diri kita, pasti ada saat-saat kita merasa dekat dengan Allah ta’ala, wallohu a’lam.

Ustadz DR.  Musyaffa Ad Dariny, MA,  حفظه الله تعالى


=======🌴🌴🌴🌴🌴====