Halaman

Senin, 29 Desember 2014

Ustaz Arifin Ilham: Sudah tidak Shalat Shubuh, Tapi Rayakan Kemirisan

Oleh: Ustaz Muhammad Arifin Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hitungan hari, kita akan meninggalkan 2014. Dan, kita yang telah tercahayai iman akan disuguhi hal-hal yang memiriskan hati. Inilah yang akan kita jumpai dari merayakan kemirisan itu.

Akan kita temui, di sudut-sudut kampung begadang semalam suntuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan diteruskan hingga pagi menjelang. Dan, kebanyakan mereka luput dari shalat Shubuh berjamaah di masjid. Bahkan, ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh karena serangan kantuk dan lelah. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban syar'i tanpa ditunaikan sama sekali. Na'udzu billahi min dzalik.

Minggu, 28 Desember 2014

Mengenal Sultan Sulaiman al-Qonuni (Suleiman the Magnificent)

Beliau adalah Sulaiman al-Qonuni bin Salim, orang-orang Barat mengenalnya dengan Sulaiman yang agung atau Suleiman the Magnificent. Ia adalah salah satu sultan yang termasyhur dari kerajaan Turki Utsmani. Pemerintahannya berlangsung selama 48 tahun, dimulai dari tahun 926 H hingga 974 H. Dengan demikian, ia adalah sultan terlama dibanding sultan-sultan lainnya yang memerintah kerajaan Turki tersebut.
Selama memerintah negara kekhalifahan Utsmani, ia berhasil menjadikan kerajaan ini begitu kuat dan berkuasa. Hal itu sangat tampak pada batas-batas wilayah Utsmani, yang luasnya belum pernah disaksikan pada masa sebelumnya. Kekuasaannya terbentang ke penjuru negeri dan pengaruhnya meliputi seluruh dunia, tidak heran jika ia menjadi penguasa dunia. Perkataannya didengarkan oleh seluruh negeri dan kerajaan lainnya. Menajemen dan tata perundangan kerajaannya begitu modern, tanpa menyelisihi syariat Islam yang memang dijaga, dimuliakan, dan dipegang teguh oleh keluarga Utsmani di setiap wilayah kekuasaan mereka. Ilmu pengetahuan dan sastra begitu maju serta arsitektur dan pembangunan begitu berkembang.

Nasihat Khusus untuk Para Istri

WAHAI para istri,
Apakah yang menyulitkanmu jika engkau menemui suamimu ketika dia masuk ke rumahmu dengan wajah yang cerah sambil tersenyum manis?
Beratkah bagimu untuk menghilangkan debu di wajah, kepala, dan pakaian suamimu kemudian engkau men¬ciumnya?
Berhiaslah untuk suamimu dan raihlah pahala di sisi Allah Ta’ala. Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, gunakanlah wangi-wangian! Bercelaklah! Berpakaianlah dengan busana terindah yang kau miliki untuk menyambut kedatangan suamimu. Ingat, janganlah sekali-kali engkau bermuka muram dan cemberut di hadapannya!
Wahai, para istri,
Janganlah engkau melembutkan suaramu kepada laki-laki yang bukan mahram sehingga terfitnahlah orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit, sehingga ia ber-prasangka buruk kepadamu!
Jadilah seorang istri yang memiliki sifat lapang dada, tenang, dan selalu ingat kepada Allah di dalam segala keadaan!
Wahai, para istri,

Minggu, 14 Desember 2014

“Diamlah Wahai Uhud, yang Berada di Atasmu adalah Seorang Nabi, Seorang Shiddiq, dan Dua Orang Syahid”

Exif_JPEG_PICTURE
 
DALAM suasana pengepungan dan kekacauan, seseorang masuk hendak membunuh khalifah Ustman bin Affan. Orang ini datang dan menarik jenggot Ustman. Ustman dengan tenang berkata, “Jangan sentuh jenggotku karena sesungguhnya ayahmu dulu menghormati jenggot ini.”
Kemudian pemberontak itu melepaskannya karena dia ingat bahwa bukan hanya ayahnya yang menghormati, tapi juga Rasulullah SAW dan setiap orang menghormati Ustman. Utsman pun berkata mengingatkan: “Wahai fulan, di antara aku dan dirimu ada Kitabullah!”
Diapun pergi meninggalkan Utsman, hingga datang orang lain dari bani Sadus. Dan ketika Ustman RA melihat nya datang, dia segera mengencangkan tali pengikat celananya, karena dia tidak ingin auratnya terlihat di saat-saat terakhirnya.

Abu Bakar pun Memeluk Jasad Rasulullah


SUBUH dini hari tak seperti biasa, udara yang sejuk pun tak membangkitkan selera. Para sahabat tertegun sedih karena melihat mimbar itu masih kosong. Mimbar yang setiap hari digunakan Rasulullah, kali ini tak ditempati Nabi.
Mata teduh dan sapaan halus dari Rasulullah yang setiap kali bisa dinikmati oleh sahabat, pagi ini tiada. Senyum yang tiap kesempatan merekah, kali ini punah. Abu Bakar memahaminya, meski dengan berat hati, Abu Bakar pun maju dua atau tiga langkah menuju mimbar.
Ketika hendak mengangkat tangan untuk bertakbir, beberapa sahabat melihat Rasulullah yang menyibak tirai kamarnya. Hampir seluruh jama’ah yang hendak melakukan shalat Subuh pun berfikir bahwa Rasulullah yang akan memimpin shalat seperti hari-hari biasa. Abu Bakar segera mundur beberapa langkah masuk ke dalam shaf ma’mum.
Tapi, dugaan Abu Bakar dan sahabat salah. Dari dalam kamar, ternyata Rasulullah melambaikan tangan beberapa kali, beliau memberikan sebuah isyarat agar shalat diteruskan dengan Abu Bakar sebagai imam. Tak berselang lama, Rasulullah pun tersenyum, dan dengan gerakan yang lembut tirai jendela ditutupnya, Rasul menghilang di balik tirai. Para sahabat segera melaksanakan jama’ah shalat Subuh. Setelah usai, mereka berdzikir, berdo’a, dan sebagian bertanya-tanya “Sudahkah tiba waktunya?”

Doa Anda Ingin Dijawab?

Sejumlah umat Islam berdoa di Multazam, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Sejumlah umat Islam berdoa di Multazam, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Mahmud Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti biasa, usai presentasi saya berikan kesempatan siswa-siswa saya untuk bertanya. “Kalau-kalau masih ada yang kurang jelas, silakan ditanyakan. Saya sediakan waktu kurang lebih 10 menit”, kata saya. Lima menit pertama telah berlalu, namun tak seorang pun bertanya.

Lima menit kedua, ternyata seorang di antara mereka ada yang mengacungkan tangannya. “Maaf. Saya boleh bertanya sesuatu di luar topik yang sedang dibahas hari ini?” kata dia. Saya jawab, “Boleh. Silakan”.

Lalu, dia bertanya tentang doa. Pada intinya, dia bertanya tentang doanya di Multazam dan di Raudhah yang belum terjawab. “Soalnya, menurut guru (ngaji) saya tempat-tempat tersebut termasuk tempat-tempat yang mustajabah," terang dia.

Kendati pertanyaan itu di luar topik, saya jawab pertanyaan dia dengan sebuah pertanyaan. “Kamu, sudah pernah berdoa di sana?”. Jawab dia, “Sudah. Alhamdulilah saya pernah berdoa di tempat-tempat tersebut ketika umrah”. Komentar saya, “Alhamdulillah”.

Selasa, 02 Desember 2014

Jangan Pernah Berhenti Berdo’a Sampai Allah Menjawabnya

 bunga malam Jangan Pernah Berhenti Berdoa Sampai Allah Menjawabnya
SEORANG Dr Ahli Bedah terkenal bernama Dr. Ishan telihat tergesa-gesa menuju airport. Ia berencana menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat. Karena merasa diburu waktu, ia kemudian mendatangi pusat informasi. “Saya ini dokter specialis, tiap menit ada orang yang mesti saya bantu, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?” kata Dr Ishan.
Petugas bandara pun menjawab, “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru, Anda bisa menyewa mobil, tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil bisa ditempuh dengan waktu 3 jam.
Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.
Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mereka mulai mengetuk pintunya.
Dalam rumah itu terdengar suara seorang wanita tua. “Silahkan masuk, siapa ya?” kata wanita tua itu sambil membukakan pintu rumahnya. “Kami tersesat bu, kalau boleh, bisa pinjam telefonnya?” pinta Pak Ishan. Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telefon apa Nak? Apa kamu tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telefon. Lebih baik tunggu saja di dalam, Nak. Hujannya semakin lebat” ajak wanita tua itu.
Mereka pun masuk. Mereka diberi segelas teh hangat dan beberapa hidangan alakadarnya. Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan, sementara ibu itu sholat dan berdo’a serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat.
Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata,”Demi Allah, ibu telah membuat saya kagum dengan keramahan dan kemuliaan akhlak ibu, semoga Allah menjawab do’a-do’a ibu”.
“Nak, kamu itu ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan
do’a-do’a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu” pungkas sang wanita.
Dr. Ishan kemudian bertanya, “Apa yang ibu pinta?” Dengan suara lirih wanita itu menjawab, “Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa tertolong oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang bisa membantunya, katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini. Saya tidak mungkin membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo’a kepada Allah agar menyembuhkannya’
Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak, “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke tempat ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu. Sungguh Allah Ta’ala telah menciptakan sebab seperti ini kepada hamba-Nya yang mu’min dengan do’a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk membantu anak ini. Masya Allah… Tabarakallah…” [sumber: Ibrahim Al Hanif]

Senin, 01 Desember 2014

26 Dosa Istri pada Suami

NAMANYA juga hidup berumah tangga, pasti ada saja gesekan antara suami dan istri. Dan mungkin juga apa yang kita lakukan sebagai seorang istri ada yang tidak berkenan di hati suami kita.
Coba lihat 26 poin di bawah ini, jangan-jangan pernah ada yang kita lakukan?
26 Dosa Istri Kepada Suami:
1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
2. kurang memperhatikan orang tua suami
3. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami
4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
5. mengungkit-ungkit kebaikan kepada suami
6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
9. membebani suami dengan banyak tuntutan
10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
11. bersikap nusyuz terhadap suami
12. menolak ajakan suami berhubungan badan tanpa alasan yang jelas

Aisyah pun Takut pada Umar


unta padang pasir1 Aisyah pun Takut pada Umar

KETIKA Aisyah sedang berbincang-bincang dengan seorang perempuan di rumahnya, tiba-tiba Rasulullah masuk ke dalam rumah. Saat itu Aisyah masih saja meneruskan perbincangannya dengan perempuan tersebut. Beberapa saat kemudian Umar bin Khattab juga masuk.
Begitu Umar memasuki rumah, Aisyah langsung terdiam menghentikan bicaranya dan duduk dengan tenang. Melihat perilaku Aisyah yang mendadak terdiam begitu melihat Umar, maka Rasulullah pun tertawa geli.
Karena penasaran, Umar pun bertanya”Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?”
Rasulullah bukannya langsung menjelaskan alasan tertawanya kepada Umar, beliau malah mengajak Umar keluar dan berbicara tentang hal lain.