Selasa, 30 Oktober 2012

Isteriku Tetap Yang Paling Cantik

Pukul 4.05, alert di hpku membangunkan. Ia ikut bangun. Padahal, aku tahu baru pukul 23.30, ia bisa tidur setelah berjibaku dengan kerjanya, kerja rumah tangga, urusan dua anakku, dan mengurusi aku sebagai suami. Belum lagi, pukul 01.15 terbangun untuk sebuah interupsi.
Ups, rupanya ia lupa menyetrika baju kantorku. Aku mandi, shalat lail dan shalat subuh. ia selesai pula menyelesaikan itu. Plus, satu stel pakaian kerjaku telah siap.
Aku siap berangkat. Ah, ada yang tertinggal rupanya. AKu lupa memandangi wajahnya pagi ini. “Nda, kamu cantik sekali hari ini,” kataku memuji.

Mengemas Rindu

Biasanya, para pencinta selalu mengemas rindu mereka. Pencinta untuk apa dan siapa saja, rindu yang bagaimana saja. Kerinduan, adalah sebuah harta milik kita yang sederhana, namun artinya tak lebih sempit dari luas samudera. Kerap membawa keinginan tak sekadar beredar di khayalan. Namun kekuatan tekad untuk menjadikannya nyata. Mengemas rindu, menjaga cinta. Kerinduanku, adalah akan hadirnya cinta. Seperti milik nabi Ibrahim, saat akan menyembelih anaknya. Seperti milik Ismail, yang mempersembahkannya hanya untuk Tuhannya. Seperti milik Yusuf, yang tak tergoyahkan oleh Zulaikha. Seperti milik mereka, dan mereka yang lain yang juga pencinta.

Rabu, 24 Oktober 2012

~ Arafah ~


Bismillahir Rahmanir Rahim ...

Inilah sebuah padang yang lenggang dan sepi
Bukit-bukitnya tanpa penghuni…

Saat delapan Dzulhijjah, ketika tergelincirnya matahari
Datang manusia dari berbagai pelosok negeri
Talbiyah mulai bergema,
Labbaik Allahumma Labbaik
Labbaika Laa Syariikala kalabbaik
Innal hamda wanni’mata
Laka wal mulk
Laa syariikalak
Takbir membahana,
Langit dunia pun terbelah sudah ! …

Istighfarku mulai merintih…
Ya Allah, ya Rabbi, Tiada terhiraukan lelahnya badan lelahnya kaki, semuanya kini telah datang…

Sungguh gemetar badan ini, Ya Allah
Tapi lebih gemetar lagi hati kami… ~.~

Takutku, rinduku, menyatu dalam dada kecil ini…
Ya ALLAH, kini tangan-tangan kami yang kotor telah terangkat di depan dada
‘Tuk memohon ampun atas dosa yang tiada pernah terhitung lagi

Ya Allah, malam ini berjuta manusia tertidur lelap di buai mimpi ,sementara air mata kami habis mengiringi dzikir dan istighfar kami.

Ya Allah, kami datang menyaksikan keagungan-Mu.
Kami datang karena panggilan-Mu,
Kami datang ya Allah…
Ampuni kami, ~.~
ASTAGHFIRULLAAHAL ADZIIM….

Taat Kepada Suami Harus Didahulukan Daripada Taat Orang Tua

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Al-Qur'an dan sunnah menerangkan, suami memiliki hak yang sangat besar atas istrinya. Istri harus taat kepada suaminya, melayani dengan baik, dan mendahulukan ketaatan kepadanya daripada kepada orang tua dan saudara-saudara kandungnya sendiri. Bahkan suami menjadi surga dan nerakanya.
Allah Ta'ala berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِم
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." (QS. Al-Nisa': 34)

Suasana Puncak Perayaan Idul Adha

















Selasa, 23 Oktober 2012

Khutbah Idul Adha: Harapan Nabi Ibrahim, Harapan Kita Semua

Khutbah Idul Adha


Kirim Print
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Ilustrasi. (inet)
dakwatuna.com -Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah begitu banyak memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya, karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala kenikmatan dari Allah swt untuk mengabdi kepada-Nya sebagai manifestasi dari rasa syukur itu, salah satunya adalah ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik. Allah swt berfirman:
 إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).

Memahami Makna Idul Adha

Cetak E-mail
Ditulis oleh Yusuf Fatawie*   

Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.

Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.

Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Inilah Perawatan Rambut bagi Perempuan Berhijab

Inilah Perawatan Rambut bagi Perempuan Berhijab
Rambut sehat walau tertutup hijab dengan perawatan khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi para perempuan yang mengenakan jilbab, tentunya ingin tetap mempunyai rambut yang sehat. Walaupun tidak diperlihatkan kepada publik, namun rambut merupakan bagian dari tubuh kita yang perlu dirawat agar tetap sehat dan indah.

Sebenarnya, menurut penata rambut terkemuka, Candra Gupta, mengenakan jilbab, apalagi yang terlalu ketat dan berlapis-lapis bisa merusak rambut. "Untuk itu perlu diberikan perawatan khusus, tak perlu ke salon, hanya rutin dilakukan di rumah sendiri," ujarnya saat ditemui di acara Peluncuran Tresemme di Jakarta, akhir pekan lalu.

Cara paling sederhana untuk merawat rambut perempuan berjilbab, ia menjelaskan, adalah segera membuka jilbab ketika sudah di rumah, dan mengangin-anginkannya. "Kemudian disisir," ujarnya.

Manfaat dari menyisir rambut ini, menurutnya bukan hanya untuk membuat rambut rapi, namun juga untuk memijat kulit kepala, agar rambut tidak stres.

Sisir yang paling bagus digunakan untuk menyisir rambut dan memberikan refleksi pada kulit kepala, menurutnya, adalah sisir yang ada bulatan kecil menonjol di ujung-ujungnya. "Bulatan itu akan membuat kulit kepala rileks, dan rambut tak mudah patah, semakin lama semakin sehat," paparnya.

Kulit kepala juga bisa dipijat menggunakan jari-jari tangan secara teratur dan rutin. Gerakannya seperti ketika memijat kulit kepala saat keramas. "Jangan terlalu keras, fungsinya adalah melancarkan peredarab darah dan menyehatkan kulit di kepala," ujarnya.

Menurutnya, memakai jilbab itu bakal berdampak pada rambut. Namun bukan berarti perempuan berhijab tak bisa memiliki rambut yang sehat. Kesehatan rambutnya bisa terjaga, jika secara teratur melakukan perawatan refleksi ini ketika sudah di rumah.

Sumber : http://www.republika.co.id

Jumat, 19 Oktober 2012

(˙˙°●.Mahalnya Neraka, Murahnya Surga.●°˙˙)

‎*•.¸☆Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh☆¸.•*

ღ☆ღ♥Bismillaahirrahmaanirrahiim


...Neraka mahal, surga murah ....
 
 Loket ke neraka penuh sesak…
Banyak manusia antri…
Rebut rebutan, cakar-cakaran…
takut gak kebagian kursi…

Tiket ke neraka mahal…
Harus merogoh kantong berjuta-juta…
Untuk dapat ikut berjalan kesana…

Maksiat itu mahal…
Judi itu mahal…
Zina itu mahal…
Korupsi itu mahal…
Dusta itu mahal…
Tetap orang-orang berbondong menuju neraka…


Jalan ke syurga sunyi…
Sepiii…
Jalannya lebar, mulus dan bersih…

Tiketnya murah, tak perlu keluar uang banyak…
Loketnya bersih, ada AC, pelayannya ramah…
Tapi mengapa amat sedikit yang antri di loket ini???


Puasa itu murah…
Sholat itu murah…
Sedekah itu murah…
Senyum itu murah…
Jujur itu murah…

Ternyata Nafsu telah memutar balik semua tatapan…
Yang buruk terlihat indah…
Yang baik terlihat sukar…


Ditempat ini aku baru sadar…
Bahwa jalan ke syurga sepi…
Jalan ke neraka ramai…

Rabu, 03 Oktober 2012

Gerakan Kungfu Muslim Ternyata Adalah Dasar Kungfu Kontemporer

BEIJING - Gerakan kungfu yang diciptakan para muslim China ternyata menjadi dasar ilmu kungfu kontemporer. Dengan fakta itu, partisipasi muslim dalam perkembangan kungfu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Gerakan kungfu ala muslim yang disebut tan tui menjadi buktinya. Dunia mengakuinya sebagai gerakan yang indah sekaligus kuat.

Pemeritah pada awal pendirian Republik Rakyat China, menggunakan gerakan ini untuk melatih bela diri. Alasannya, muslim adalah kelompok minoritas di China. Keberadaannya terisolasi, sehingga memiliki pergerakan yang lebih sedikit dibanding etnis lainnya. Hal ini berimbas pada jurus tinju muslim yang dianggap lebih murni dibanding gaya lain. Tan tui atau Cha chuan kemudian diadopsi menjadi banyak jurus tinju lain.

Beberapa ahli kung fu pada zaman dinasti Ming, memiliki akar gaya tan tui. Kemungkinan, hal ini dikarenakan mereka memiliki akar budaya muslim. Tan tui ini juga menjadi dasar gerakan wushu kontemporer.

Pada zaman dinasti Ming, tan tui dipraktekkan oleh para jiao men. Jiao men adalah seksi khusus beladiri suku Hui. Suku ini mayoritas muslim, dan menjadi minoritas di negeri tirai bambu tersebut. [sumber: republika.co.id]

Dialog Allah dengan Empat Golongan Manusia

Oleh: Ina Salma Febriani
Dialog Allah dengan Empat Golongan Manusia
Ilustrasi

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS Ibrahim: 31).

Sejatinya, hidup adalah menanti. Menanti giliran kapan kita kembali kehadirat Illahi Rabbi. Penantian panjang menuju hari akhir memerlukan perbekalan dengan sungguh-sungguh, tidak sekedar main-main.

Sebab, siapa yang menjadikan hidup ini sebagai senda gurau dan permainan, tanpa perbekalan berarti—maka Allah pun akan melupakannya di hari yang sangat berat bagi seluruh makhluk.

“Yaitu orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS Al-A’raf: 51).

Di hari kiamat nanti, kita akan bertemu dengan-Nya dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal ibadah kita. Ada yang wajahnya putih bersinar, ada pula yang wajahnya hitam legam.

Buah Silaturahim

Oleh: Dr Muhammad Hariyadi, MA

Buah Silaturahim
Ilustrasi

Tidak dimungkiri bahwa silaturahim merupakan salah satu perintah Allah SWT yang menjadi pilar bagi terbentuknya masyarakat dan kuat dan sehat.

Silaturahim sendiri mengandung banyak manfaat dan keutamaan, baik bagi penjalin silaturahim, pihak yang disilaturahimi maupun masyarakat luas.

Salah satu buah dari silaturahim adalah terjalinnya persatuan dan kesatuan antar berbagai golongan di masyarakat.

Namun sayang, buah silaturahim yang satu ini terkadang bersifat semu dan tidak nyata dalam kehidupan, karena silaturahim yang dilakukan sebatas pemenuhan kebutuhan bersosialisasi; tidak didasari oleh niat sungguh-sungguh dalam memaknai arti silaturahim; kuatnya ego yang mengganggap diri dan kelompoknya paling benar sedang kelompok lain berada pada pihak yang salah; dan tidak berangkat dari titik yang sama.

Selasa, 02 Oktober 2012

Membaca Hati

Oleh: A Riawan Amin
Membaca Hati
Ilustrasi

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.” (QS [96]: 1-3).

Setiap saat kita membaca banyak hal. Yang tertulis maupun yang tersirat. Dari membaca berita sampai membaca apa yang terjadi pada lingkungan kita. Namun, sering kita lupa membaca dan menyimak apa-apa yang berlangsung di dalam diri kita.

Manusia diciptakan dari segumpal darah ('alaq) dan di dalam dadanya ada segumpal daging (mudghah). Kata Nabi SAW, bila segumpal daging itu baik maka baik diri keseluruhannya. Namun, bila segumpal daging itu buruk, buruk diri keseluruhannya. Itulah yang dinamakan hati.

Karenanya, bacalah setiap saat kondisi hati kita. Sedang was-waskah dia? Sedang gelisahkah dia? Sedang takutkah dia? Sedang dengkikah dia? Iqra, iqra, iqra! Seperti penggalan lagu religi bertajuk “Jagalah Hati”: jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati pelita hidup ini.

Kita tidak mungkin menjaga sesuatu yang tidak kita sadari keberadaannya. Karena itu, bacalah hati setiap saat, agar kita sadar akan keberadaan dan aktivitasnya. Karena kondisi hati yang baik membuat diri menjadi baik keseluruhannya.

Senin, 01 Oktober 2012

Kabar Gembira Bagi Penikmat Sholat Dhuha

Sumber : REPUBLIKA
  
Kabar Gembira Bagi Penikmat Sholat Dhuha

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Sahabatku, sudahkah kalian membiasakan sholat dhuha? Bacalah berita gembira dari Rasulullah bagi penikmat dhuha.
  • "Setiap pagi, setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sedekah, maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, sungguh dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).
  • Dari Abu Hurairoh, kekasihku Rasulullah telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha dan witir sebelum tidur. (Bukhari, Muslim, Abu Dawud). 
  • “Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga” (H.R. Tarmiji dan Abu Majah). 
  • “Siapapun yang melaksanakan sholat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi). 
  • “Sholat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak onta untuk bangun karena mulai panas tempat berbaringnya". (HR Muslim). 
  • Allah memberkahi waktu dhuha dengan surah Adh Dhuha...
Sahabatku, ayoo semangat membiasakan sholat dhuha walau hanya dua rakaat.
Redaktur: Slamet Riyanto