Senin, 27 Juni 2011

LEMBARAN HIDUP WANITA SHOLEHAH

oleh Niesa Ukhti pada 23 Juni 2011 jam 6:05

*♥*Mampukah aku menjadi seperti ibunda Khadijah,Agung cintanya kepada Allah dan Rasulullah hartanya diperjuangkan kejalan fisabilillah

penawar hati kekasih Allah susah dan senang rela bersama.......mampukah kudidik jiwa seperti Aisyah ...Istri Rasulullah yang bijak,pendorong kesusahan dan penderitaan,tiada sukar untuk dilaksanakan,mengalir air mataku melihat pengorbanan puteri Rasulullah Siti Fatimah

akur dalam setiap perintah, taat dengan abuyanya yang senantiasa berjuang tiada memiliki harta dunia layaknya dia sebagai wanita penghulu syurga



ketika aku marah,ingin kuintip serpihan sabar dari catatan hidup siti Sarah....tabah jiwaku, setabah umi nabi Ismail mengendong bayinya yang masih merah mencari air penghilang dahaga diterik padang pasir merah ditinggalkan suami akur tanpa bantah pengharapannya hanya pada Allah itulah Wanita bernama Siti Hajar Menanti

*♥*Mampukah aku menjadi wanita Sholehah ?mati dalam keunggulan iman bersinar harum tersebar bagai wanginya pusara masyitoh......

WANITA SHOLEHAH

SUNGGUH sangat beruntung bagi wanita shalihah di dunia ini. Ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Kalau pun ia wafat, maka Allah akan menjadikannya bidadari di akhirat nanti. Oleh karena itu, para pemuda jangan sampai salah memilih pasangan hidup. Pilihlah wanita shalihah untuk dijadikan istri dan pendamping hidup setia.

Jumat, 10 Juni 2011

Peristiwa Bersejarah di Bulan Rajab

Oleh Muhammad ESA

Rajab terdiri dari tiga huruf akronim yaitu : Ra' dari kalimah rahmatullah (rahmat Allah), Jim dari kalimah jinayatul-'abd (kesalahan hamba Allah), dan Ba' dari kalimah birrullah (kebajikan Allah). Bulan Rajab disebut juga dengan nama Al-Summun artinya tuli. Tuli disini bermakna tidak dapat mendengar bunyi senjata karena peperangan diharamkan sepanjang bulan Rajab.

Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt dalam QS. At-Taubah (9): 36 sbb:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan; dalam ketetapan Allah, sejak hari Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Demikian itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu (dalam bulan yang empat itu)……”

Rabu, 08 Juni 2011

Jadilah Lelaki Pertama di Hatinya

Jadilah Lelaki Pertam di Hatinya

قال البجيرمي: وفي البكارة ثلاث فوائد:

Al Bijairumi mengatakan, “Menikahi bikr atau gadis itu memiliki tiga manfaat sebagai berikut:

إحداها أن تحب الزوج الاول وتألفه، والطباع مجبولة على الانس بأول مأولف، وأما التي مارست الرجال فربما لا ترضى ببعض الاوصاف التي تخالف ما ألفته فتكره الزوج الثاني.

*Pertama, dia akan mencintai dan akrab dengan suaminya yang pertama. Manusia memiliki karakter untuk merasa nyaman dengan hal pertama kali yang dia kenal. Sedangkan wanita yang telah berpengalaman dengan banyak laki-laki maka boleh jadi dia tidak suka dengan sebuah sifat atau perilaku yang berbeda dengan perilaku yang telah biasa dia terima akhirnya dia kurang suka dengan suami yang kedua.

الفائدة الثانية أن ذلك أكمل في مودته لها.

*Kedua, memiliki istri gadis untuk menjadi sebab suami memiliki cinta yang lebih sempurna kepadanya

الثالثة: لا تحن إلا للزوج الاول.

*Ketiga, seorang gadis tidak akan kangen dan terkenang kecuali kepada pasangan yang pertama.

ولبعضهم: نقل فؤادك حيث شئت من الهوى # ما الحب إلا للحبيب الاول

Seorang penyair mengatakan,

Tambatkan hatimu pada siapa saja yang kau sukai

Tidaklah cinta kecuali pada lelaki pertama yang kau cintai

كم منزل في الارض يألفه الفتى # وحنينه أبدا لاول منزل ؟ اه.

Betapa banyak tempat yang pernah disinggahi

Rasa kangen hanyalah pada tempat yang pertama kali”. Sekian kutipan dari perkataan al Baijuri. ”

[Hasyiyah I’anah al Thalibin juz 3 hal 271, karya Sayyid Muhammad Syatho cetakan al Haramain]

Jika kita bawa penjelasan di atas kepada realita sekeliling kita, bisa kita simpulkan bahwa bikr atau gadis yang dimaksudkan oleh para ulama sebagai wanita yang dianjurkan untuk dinikahi bukanlah sembarang gadis alias asalkan masih perawan namun gadis yang belum pernah tersentuh atau terjamah laki-laki dengan bahasa lain belum pernah jatuh ke dalam dekapan laki-laki yang pernah menempati ruangan khusus dalam hatinya. Itulah -meminjam istilah dari Abu Muhammad al Ashri-gadis “culun” yang belum pernah mengenal pacar dan pacaran apalagi malah pernah menjadi playgirl. Sungguh beruntung laki-laki yang mendapatkannya.

Catatan di FB Irmadah (ikatan Remaja Masjid Ahmad Dahlan UMP)

Berpakaian tapi telanjang (Catatan FB Forkarisma)

Berpakaian tapi telanjang
Bismillah...

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wassallam Bersabda: “Ada dua macam penduduk neraka yang keduanya belum kelihatan olehku. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakan untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (kerana pakaiannya terlalu minim, terlalu nipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang lelaki kerana bahagian auratnya terbuka), dan wanita-wanita yang mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk syurga, bahkan tidak dapat mencium bau syurga. Padahal bau syurga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh.”(HR.Muslim:2128).

Adapun makna sabda Nabi Shololloohu ‘alahi Wassallam "Berpakaian tapi telanjang," yakni wanita-wanita tersebut memakai pakaian, akan tetapi pakaian mereka tidak tertutup rapat (menutup seluruh tubuhnya atau auratnya).

Para ulama berpendapat bahwa di antara yang termasuk berpakaian tapi telanjang, yaitu pakian tipis, sehingga terlihat kulit yang terbungkus di belakangnya, sehingga secara lahiriyah pemakainya terlihat berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Juga termasuk pakaian transparan, yaitu pakaian yang tebal, tetapi pendek (mini), pakaian yang ketat sehingga menempel pada kulit dan memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya, sehingga seakan-akan tidak berpakaian. Semua pakaian tersebut termasuk jenis pakaian telanjang. Makna tersebut, jika yang dimaksud adalah pakaian transparan dalam pengertian inderawi.

Sedangkan jika yang dimaksud adalah pakaian transparan dalam pengertian maknawi, maka yang dimaksud dengan pakai-an adalah memelihara kesucian diri dan rasa malu. Kemudian yang dimaksud dengan telanjang adalah menganggap sepele perbuatan dosa dan memperlihatkan aib kepada orang lain. Dengan demikian dilihat dari satu sisi wanita-wanita tersebut berpakaian, tetapi dilihat dari sisi lain mereka telanjang.

(Syaikh Ibn Utsaimin, Majmu' Durus Fatawa al-Haram al-Makki, Juz 3, hal. 219. Look: FATWA-FATWA TERKINI, Penerbit DARUL HAQ.)
Oleh Aa Garnena

Senin, 06 Juni 2011

Doa di Bulan Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan

Keluarga Besar FORKARISMA mengucapkan Allohummabaariklanaa fi Rajaba wa sya'bana wa ballighna Ramadhan, selamat memasuki bulan rajab, semoga Alloh SWT slalu memberkahi kita semua di bulan ini, mohon maaf jika ada kesalahan

Minggu, 05 Juni 2011

Tulisan di dinding FB Forkarisma (Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali)

Pernahkan Anda mendengar pepatah yang mengatakan “Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali.” Pepatah ini adalah suatu ungkapan kebodohan seseorang yang tidak mau mengambil hikmah dari kesalahan yang sama. Padahal, Nabi Muhammad saw. melarang kita berperilaku seperti keledai dari hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seorang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama. (Shahih Muslim No.5317).